Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Macam-Macam Pakaian Adat Khas Indonesia beserta Penjelasannya
19 November 2023 17:22 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki beraneka macam pakaian adat atau baju adat yang menjadi salah satu unsur kebudayaan. Dari macam-macam pakaian adat khas Indonesia, salah satunya, yaitu Ulee Balang yang berasal dari Provinsi Aceh.
ADVERTISEMENT
Pakaian mencirikan setiap daerah dan memiliki mode, warna, hiasan, dan motif yang berbeda beda pula. Biasanya, perbedaan itu muncul karena adanya percampuran budaya asal dengan budaya pendatang. Misalnya, budaya India, Arab, dan Cina.
Macam-Macam Pakaian Adat Khas Indonesia
Dalam buku KREATIF TEMATIK Tema 6 Cita-Citaku Kelas IV untuk SD/MI, Tim Tunas Karya Guru, Sudwiyanto, M.Pd., Efrie Leistarie, S.Pd (2019: 33), pakaian adat menjadi ciri khas dan identitas diri yang dimiliki oleh setiap daerah yang biasanya digunakan saat acara adat atau upacara adat.
Indonesia memiliki macam-macam pakaian adat khas di antaranya, yaitu sebagai berikut.
1. Ulee Balang
Ulee Balang berasal dari Aceh, busana yang dikenakan pria disebut Linto Baro, sedangkan busana perempuan dinamai Daro Baro. Busana ini terdiri dari 3 bagian, yakni atas, tengah, dan bawah. Pada bagian atas, ada penutup kepala atau mahkota yang disebut meukeutop.
ADVERTISEMENT
Meukeutop ini berbentuk lonjong ke atas serta dilengkapi dengan lilitan berbahan dasar kain sutera yang bernama tengkulok. Di bagian tengah, ada meukasah atau baju yang tertutup pada bagian kerah dan disulam atau dijahit dengan benang emas.
Pada bagian bawah, ada celana cekak musang yang dikenal dengan nama sileuweu. Sileuweu adalah celana panjang berwarna hitam yang terbuat dari kain katun yang ditenun.
2. Ulos
Baju adat Ulos berasal dari Sumatera Utara yang memiliki perpaduan warna sangat indah serta penuh dengan makna filosofis. Warna yang paling dominan dari pakaian adat satu ini adalah merah, hitam, dan putih.
3. Kesatrian Ageng
Kesatrian Ageng merupakan nama pakaian adat Daerah Istimewa Yogyakarta. Pakaian ini terdiri dari beberapa bagian baju, yaitu Surjan sebagai atasan, celana panjang hitam untuk bawahan, dan kain batik di pinggang yang dililitkan sampai atas lutut dan hiasan kepala.
ADVERTISEMENT
4. Jawi Jangkep
Jawi jangkep merupakan pakaian adat asal Jawa Tengah yang dipakai pada acara resmi. Baju adat satu ini didominasi oleh warna hitam untuk atasannya dan lazimnya digunakan oleh pria.
Pasangan pakaian ini adalah Kebaya Jawa Tengah yang dikenakan para wanita yang menyertai pasangannya di acara resmi saat mengenakan pakaian Jawi Jangkep.
5. Pesa’an
Pesa'an merupakan pakaian adat yang berasal dari Madura, Jawa Timur. Pesa’an Madura adalah pakaian khas yang dipakai oleh kaum pria. Busana ini terdiri dari kaus bergaris merah dan putih, baju luar lengan panjang warna hitam, serta celana longgar berwarna hitam.
6. Payas Agung
Payas Agung merupakan salah satu pakaian adat Bali yang biasanya dipakai saat pelaksanaan upacara pernikahan atau potong gigi. Pakaian adat ini mempunyai kesan yang mewah dan spesial, maka tak mengherankan jika Payas Agung tidak dipakai di semua aktivitas.
ADVERTISEMENT
7. Pegon
Pegon berasal dari Nusa Tenggara Barat yang merupakan pakaian adat asal suku sasak yang konon mendapat pengaruh dari busana Eropa.
Berbeda dengan pakaian Sasak lain yang terbuat dari kain songket, asal bahan pembuatan busana Pegon menggunakan kain biasa warna gelap, yang juga kemungkinan adalah hasil akulturasi dengan tradisi Jawa.
8. King Bibinge dan King Baba
King Baba adalah busana adat untuk laki-laki Suku Dayak yang berada di Kalimantan Barat. Pakaian adat yang dipakai perempuan adalah King Bibinge.
Pakaian adat King Baba berbentuk seperti rompi menggunakan kain khas yang terbuat dari kulit kayu kapuo yang dihiasi manik-manik berwarna jingga dan merah. Pakaian adat King Bibinge terbuat dari bahan yang serupa dan menutupi hingga bagian dada dan pundak.
ADVERTISEMENT
9. Nggembe
Nggembe merupakan pakaian adat suku Kaili Sulawesi Tengah yang dikenakan oleh wanita. Pakaian adat yang dikenakan wanita ini memiliki bentuk unik dan menarik. Umumnya, busana yang akan dipakai wanita memiliki beberapa pilihan warna.
Pilihan warnanya yaitu warna merah atau warna kuning yang dikombinasikan dengan corak warna hitam atau cokelat. Model baju ini adalah baju terusan yang longgar serta berlengan pendek. Terdapat hiasan berupa manik-manik yang semakin mempercantik busana ini.
Bawahan pakaian disebut Buya Sabe Kumbaja berupa rok panjang dan mekar yang terbuat dari sarung yang ditenun dan berasal dari Donggala. Sarung tenun tersebut nantinya diikatkan pada pinggang wanita, yang sisa ikatannya akan dibiarkan terjuntai sebagai hiasan.
10. Biliu dan Makuta
Mukuta (untuk laki-laki) dan Biliu (untuk perempuan) adalah sepasang busana adat Gorontalo yang pada dasarnya hanya dipakai saat ada upacara pernikahan. Mukuta dan Biliu memiliki nuansa sentuhan keagamaan khususnya Islam.
ADVERTISEMENT
Pakaian Biliu memiliki banyak sekali aksesoris berupa hiasan pernak-pernik. Hal itu membuat perempuan Gorontalo yang mengenakan pakaian adat tersebut terlihat sangat glamor dan tetap memesona.
Berbeda dengan pakaian adat perempuan yang mengenakan banyak aksesoris, pakaian Mukuta jauh lebih simpel. Hanya terdapat 3 aksesoris saja yang dikenakan oleh laki-laki atau pengantin pria.
11. Pummi
Pakaian adat Pummi berasal dari Provinsi Papua Selatan berupa rok mini yang terbuat dari anyaman daun sagu. Rumbai-rumbai pummi dilepas begitu saja sehingga terurai di sekeliling pinggul dan paha pemakainya. Lazimnya, pummi ini dipakai oleh laki-laki.
Untuk perempuan, akan memakai Tok (cawat atau celana dalam). Tok ini merupakan Pummi yang terdapat rumbai-rumbai di bagian depan yang dikumpulkan kemudian ditarik ke bagian belakang pinggul melalui celah paha sehingga menyerupai cawat.
ADVERTISEMENT
Baca juga: 38 Contoh Rumah Adat di Indonesia
Itu tadi macam-macam pakaian adat khas Indonesia. Dengan mengetahui penjelasan di atas, diharapkan pembaca tidak keliru dalam membedakan antar pakaian adat di setiap daerah yang ada di Indonesia. (MRZ)