Makna Hari Valentine yang Dirayakan 14 Februari dan Sejarah Singkatnya

Ilustrasi makna Hari Valentine. Sumber foto: Pexels/Pixabay

Tanggal 14 Februari setiap tahun sering dirayakan sebagai Hari Valentine oleh masyarakat dunia. Walaupun ada yang menganggap perayaan tersebut tidak spesial, tapi ada sejarah panjang dan makna Hari Valentine yang menarik untuk diketahui.

Perayaan ini kerap disebut sebagai Hari Kasih Sayang. Biasanya, Hari Valentine sering dirayakan dengan memberikan berbagai macam kado untuk orang tersayang.

Mengenal Makna Hari Valentine yang Dirayakan Setiap 14 Februari

Ilustrasi makna Hari Valentine. Sumber foto: Pexels/Porapak Apichodilok

Dikutip dari buku Jaya Suprana Babak Belur Belajar Berpikir, Darminto M Sudarmo (2021:298), tradisi merayakan Hari Valnetine kemudian diekspor sama halnya dengan produk industri film Hollywood sebagai produk kebudayaan populer Amerika Serikat ke seluruh pelosok dunia termasuk Indonesia.

Hari Kasih Sayang telah menjadi salah satu perayaan paling diminati di seluruh penjuru dunia. Setiap tanggal 14 Februari, banyak yang memanfaatkan momen tersebut untuk menunjukkan rasa sayang pada pasangan, sahabat, orang tua dan keluarga.

Berbagai barang seperti bunga, cokelat dan kartu ucapan telah menjadi simbol utama dari tradisi yang berkembang dari masa ke masa.

Tak hanya itu saja, menyambut perayaan ini pun banyak industri yang memberikan penawaran untuk merayakan Hari Valentine. Seperti paket dinner romantis hingga diskon barang yang sering dijadikan kado.

Lantas, apa makna Hari Valentine?

Makna dari Hari Valentine bagi yang merayakan adalah sebagai momen untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang pada pasangan, teman terdekat dan keluarga. Tak hanya itu saja, di hari ini menjadi momen menghargai hubungan yang sudah terjalin dan memberikan perhatian pada orang tersayang.

Bagi sebagian orang, momen Hari Kasih Sayang dianggap sebagai waktu yang tepat untuk merayakan cinta serta kebahagiaan juga memperkuat ikatan emosional pasangan dan keluarga.

Hari Valentine juga popule dilambangkan dengan Dewa Cinta atau Cupid. Konon menurut mitologi Romawi, Cupid adalah putra dari Venus, Dewi Cinta. Kecantikan, busur serta anak panah Cupid digambarkan menusuk hati dan magis. Oleh karena itu, perayaan ini juga tentang merayakan perasaan jatuh cinta.

Sejarah Singkat Hari Valentine

Ilustrasi sejarah singkat Hari Valentine. Sumber foto: Pexels/Shamia Casiano

Hari Valentine ternyata memiliki sejarah yang panjang.

Salah satu versi sejarah hari ini yang populer adalah berasal dari Roma Kuno. Konon, di tanggal 14 Februari diadakan perayaan Lupercalia yang merupakan perayaan cinta dan kesuburan.

Dalam festival ini melibatkan pengorbanan hewan dan upacara perjodohan, di mana pria dan wanita dipasangkan secara acak dengan cara menarik nama dari sebuah guci.

Masuknya ajaran Kristen, ritual tersebut mulai ditinggalkan. Pada akhir abad ke-5, Paus Gelasius I diyakini menggantikan perayaan Lupercalia dengan Hari Santo Valentine. Walaupun tidak ada bukti kuat bahwa inilah awal mula Hari Valentine modern.

Sebagian besar orang percaya bahwa perubahan ini adalah upaya untuk menghapus tradisi pagan dan menggantikannya dengan perayaan yang selaras dengan ajaran Kristen.

Untuk nama Valentine diyakini berasal dari seorang pendeta Kristen yang dihukum mati oleh Kaisar Claudius II pada abad ke-3 Masehi. Konon, pendeta ini menikahkan seorang prajurit diam-diam, dan melanggar larangan pernikahan bagi prajurit.

Lambat laun, cerita ini pun berkembang di tengah masyarakat menjadi sebuah legenda yang turut serta membentuk Hari Valentine sebagai lambang cinta.

Makna Hari Valentine bagi yang merayakan merupakan simbol kasih sayang secara universal. Perayaan ini telah dilakukan berabad-abad lamanya hingga sekarang. (RAN)

Baca juga: 5 Ide Buket Valentine untuk Cowok yang Isinya Tak Terlupakan