Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Makna Kain Tajung Palembang, Tenun Khas Sumatra Selatan
27 September 2024 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Makna kain tajung Palembang sangat penting bagi masyarakat di Ibu Kota Sumatra Selatan tersebut sehingga sering digunakan di acara-acara penting. Kain serupa sarung ini merupakan pelengkap busana yang membuat pemakainya tampak keren.
ADVERTISEMENT
Saat ini kain tajung tidak hanya dikenakan secara tradisional. Para desainer muda mencoba mengeksplorasi wastra yang indah ini menjadi berbagai jenis busana dan aksesorisnya.
Ketahui Makna Kain Tajung Palembang
Kain tajung sering disebutkan bersama kain blongsong. Dikutip dari Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, Erwin Ibrahim dan Kawan-kawan (2019:68), tajung dikenakan laki-laki, sedangkan blongsong untuk wanita.
Meski kain tajung sudah banyak dimodifikasi menjadi berbagai produk kain, dari busana untuk semua gender hingga aksesoris, namun masih banyak yang mempertahankan ciri khasnya. Apalagi masyarakat Palembang terkenal bangga dengan warisan budayanya.
Kain tajung yang masih tradisional menggunakan bahan kain sutra, yang ditenun dengan benang sutra, yang berasal dari budidaya kempong ulat sutra masyarakat Sumatra Selatan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui makna kain tajung Palembang sehingga menjadi kebanggaan masyarakat Palembang, berikut adalah penjabarannya.
1. Lambang Maskulin
Motif kain tajung umumnya berbentuk geometris, yaitu garis-garis, segitiga, kotak-kotak dan seperti berbayang atau gebeng. Motif tenun geometris mencerminkan ketegasan sikap seorang laki-laki.
Selain itu, warna-warnanya lebih solid dibandingkan blongsong yang kalem. Kain tajung juga tidak menggunakan benang emas seperti kain blongsong.
2. Lambang Kemakmuran dan Kemewahan
Dahulu, selain hanya boleh dikenakan oleh laki-laki, kain tajung juga hanya dikenakan oleh para bangsawan untuk acara-acara kerajaan. Sekarang, kain tajung juga digunakan untuk acara-acara istimewa, seperti penikahan, acara-acara pemerintah dan acara-acara budaya.
3. Penghormatan Terhadap Tuan Rumah Acara-acara Penting
Mengenakan kain tajung juga merupakan cara untuk menghormati penyelenggara acara-acara penting. Masyarakat Palembang tidak sekedar datang memenuhi undangan, tapi juga mematut diri dengan busana terbaik.
ADVERTISEMENT
Kain tajung yang dikenakan mulai dari pinggang hingga menutup setengah bagian celana panjang akan membuat pria tampak berwibawa. Apalagi jika dipadu dengan atasan lengan panjang dan kopiah.
Makna kain tajung Palembang di atas menunjukkan betapa masyarakat Palembang menjunjung tinggi warisan kriya wastra tersebut. Kain tajung harus dilestarikan dengan lebih sering mengenakannya. (lus)
Baca juga: Ciri-ciri Batik Jumputan dan Jenis Motifnya