Konten dari Pengguna

Materi Berpikir Komputasional: Pengertian dan Konsep

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
25 Januari 2025 16:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Materi Berpikir Komputasional. Sumber: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Materi Berpikir Komputasional. Sumber: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Materi berpikir komputasional merupakan salah satu materi yang saat ini banyak diajarkan di sekolah. Materi ini mencakup berbagai contoh penerapan di dunia nyata, seperti dalam pemrograman, analisis data, pemecahan masalah matematis, hingga pengambilan keputusan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, materi ini menerangkan serangkaian konsep, prinsip, dan strategi yang dirancang untuk membantu individu memecahkan masalah secara sistematis dengan pendekatan logis yang diadaptasi dari ilmu komputer. Materi ini mencakup cara berpikir kritis dan analitis untuk mengidentifikasi, menyusun, dan menyelesaikan masalah melalui teknik-teknik tertentu.

Materi Berpikir Komputasional

Ilustrasi Materi Berpikir Komputasional. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
Mengutip buku Riset Dan Seminar Sumber Daya Manusia, Edison Siregar (2022:42), berpikir komputasional adalah konsep atau cara mengamati masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut dengan menerapkan teknologi ilmu komputer. Materi berpikir komputasional ini menjadi salah satu materi wajib yang diajarkan.
Berpikir komputasional dipandang sebagai keterampilan abad ke-21 yang relevan di berbagai bidang, termasuk teknologi, pendidikan, bisnis, dan sains. Konsep ini banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan analitis dan pemikiran kritis. Berikut ini beberapa konsep mengenai berpikir komputasional yang dapat dipahami.
ADVERTISEMENT

1. Dekomposisi (Decomposition)

Dekomposisi adalah proses memecah masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil yang lebih sederhana dan mudah dikelola. Dengan membagi masalah menjadi komponen-komponen kecil, siswa dapat lebih fokus pada setiap bagian secara terpisah, sehingga analisis dan pemecahannya menjadi lebih mudah.
Misalnya, dalam membuat aplikasi, siswa bisa membagi tugas menjadi desain antarmuka, pengolahan data, dan integrasi sistem, yang masing-masing dapat dikerjakan secara independen.

2. Pengenalan Pola (Pattern Recognition)

Pengenalan pola melibatkan identifikasi kesamaan atau pengulangan dalam masalah atau data. Dengan mengenali pola, siswa dapat memahami struktur masalah, mempercepat proses pemecahan, dan menggunakan solusi yang telah terbukti efektif pada situasi serupa.
Sebagai contoh, pola dalam data penjualan dapat membantu perusahaan memprediksi tren penjualan di masa depan dan membuat strategi pemasaran yang lebih baik.
ADVERTISEMENT

3. Abstraksi (Abstraction)

Abstraksi adalah proses menyaring detail yang tidak relevan dan fokus pada informasi yang penting untuk menyelesaikan masalah. Dengan abstraksi, siswa dapat menyederhanakan kompleksitas suatu masalah sehingga lebih mudah untuk dipahami dan diselesaikan.
Contohnya adalah dalam membuat peta, di mana hanya informasi penting, seperti jalan, batas wilayah, dan lokasi utama yang ditampilkan. Sementara detail kecil, seperti rumah individu, diabaikan.

4. Perancangan Algoritma (Algorithm Design)

Perancangan algoritma adalah proses merancang langkah-langkah logis untuk menyelesaikan masalah. Langkah-langkah ini harus sistematis, efisien, dan dapat diterapkan pada berbagai situasi.
Sebagai contoh, algoritma pencarian di internet dirancang untuk menemukan informasi secara cepat dengan menyortir dan memprioritaskan hasil berdasarkan relevansi. Algoritma yang baik tidak hanya memecahkan masalah dengan benar, tetapi juga melakukannya dengan waktu dan sumber daya yang optimal.
ADVERTISEMENT
Materi berpikir komputasional dirancang untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta pelatihan profesional. Hal ini karena berpikir komputasional menjadi dasar bagi pengembangan teknologi dan inovasi masa depan. (BAI)