Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Materi Kritik dan Esai Kelas 12: Pengertian dan Contohnya
14 Februari 2025 17:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Materi kritik dan esai kelas 12 berfokus pada mengkritik karya sastra. Siswa akan diberitahu pengertian esai dan kritik beserta perbedaannya.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui pengertian dan metodenya maka siswa akan paham bagaimana cara membuat esai dan kritik untuk karya sastra dengan baik. Tujuan pembuatan kritik dan esai adalah menganalisis karya agar dapat menjadi karya yang lebih baik lagi.
Materi Kritik dan Esai Kelas 12
Materi kritik dan esai kelas 12 menurut buku Ajar Bahasa Indonesia oleh Fitri Itut Rahayu, Yakub Nasucha, Laili Etika Rahmawati (2023:7) akan membahas tentang pengertian kritik dan esai, jenis-jenis kritik dan esai, bagian-bagian kritik dan esai (pembukaan, isi, penutup) serta perbedaan kritik dan esai.
Berikut adalah rangkuman dari materi esai dan kritik yang akan diberikan untuk siswa kelas 12 beserta contoh singkatnya.
1. Pengertian Kritik dan Esai
Kritik adalah tanggapan yang berisi uraian mengenai kometar baik maupun buruk atas hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Sedangkan esai adalah tulisan yang berisi opini penulis tentang subjek tertentu yang dapat bersifat formal atau informal.
ADVERTISEMENT
2. Jenis-jenis Kritik dan Esai
Jenis kritik dan esai ada 3, yaitu:
3. Bagian-bagian Kritik dan Esai
ADVERTISEMENT
4. Perbedaan Kritik dan Esai
Perbedaan kritik dan esai terletak pada objek kajian, kritik mengkaji karya, sedangkan esai mengkaji fenomena, peristiwa hingga karya. Selain itu ada deskripsi karya berbentuk sinopsis dalam kritik yang bersifat objektif, sedangkan esai tidak.
Berikut ini contoh kritik dan esai dalam bentuk singkat.
1. Contoh Kritik terhadap Puisi "Aku" Karya Chairil Anwar
Pendahuluan: Puisi "Aku" karya Chairil Anwar adalah salah satu contoh karya sastra modern yang menggambarkan semangat individualisme dan kebebasan pribadi yang tinggi. Dalam puisi ini, Chairil Anwar menggunakan bahasa yang lugas dan tegas, menggambarkan perasaan dan pemikiran yang dalam tentang keberadaan diri.
Isi:
Aku
Karya Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
ADVERTISEMENT
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.
Penggunaan kata-kata yang penuh perlawanan dan keras bisa dianggap terlalu menekankan pada sisi ketegasan, yang mungkin membuat puisi ini terkesan penuh dengan rasa keterasingan atau keputusasaan.
Namun, pada sisi lain, ketegasan tersebut justru menunjukkan kekuatan dan determinasi seorang individu untuk tetap bertahan dalam dunia yang keras. Puisi ini bisa dianggap sebagai cerminan perasaan seorang yang menuntut kebebasan tanpa tunduk pada konvensi atau aturan yang ada.
Penutup: Chairil Anwar dengan mahir mampu menyampaikan kecamuk batin melalui ekspresi yang sangat pribadi dan intens, menciptakan ruang bagi pembaca untuk merasakan ketegangan dan emosi yang terkandung dalam kata-kata.
ADVERTISEMENT
2. Contoh Esai dari Puisi "Aku" Karya Chairil Anwar
Pembukaan: Puisi "Aku" karya Chairil Anwar adalah sebuah karya yang menunjukkan semangat pemberontakan dan individualisme. Dalam puisi ini, Chairil dengan tegas menyatakan keberadaan dirinya yang kuat, berani, dan tidak ingin terbelenggu oleh norma-norma sosial atau adat yang ada.
Isi: Kesan yang timbul adalah perlawanan terhadap dunia yang mengekang kebebasan pribadi. Kata-kata seperti "Aku" dan "Tak ada yang bisa mengikatku" mempertegas posisi individu yang merasa bebas dari segala bentuk pembatasan.
Meskipun ada kesan kekuatan dalam puisi ini, ada pula nuansa kesepian yang tak terbantahkan. Pembuat puisi memilih untuk berdiri sendiri, menentang dunia, dan terpisah dari orang lain.
Keteguhan yang tampak dalam puisi ini adalah pencarian identitas yang terus menerus. Pencarian untuk menemukan makna hidup yang sejati tanpa terikat oleh aturan yang ada.
ADVERTISEMENT
Penutup: Chairil Anwar berhasil menciptakan sebuah karya yang menggugah semangat dan memancing pemikiran tentang arti kebebasan dan eksistensi dalam hidup.
Materi kritik dan esai kelas 12 akan membahas poin-poin di atas. Sebagai tambahan, telah dicantumkan pula contoh esai dan kritik untuk mempermudah pemahaman pembaca mengenai topik ini. (IMA)