Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Memahami Arti Muamalah dalam Hukum Islam
28 Agustus 2023 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Muamalah adalah transaksi sesuai hukum syariat dalam Islam. Umumnya, muamalah berkaitan dengan jual beli yang harus mematuhi hukum-hukum tertentu. Sebagai umat Muslim, wajib sekali untuk mengetahui arti dan cara bermuamalah.
ADVERTISEMENT
Kegiatan jual beli tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia modern. Muamalah dapat menjadi dasar yang baik agar kegiatan perniagaan berjalan lancar dan berkah.
Pengertian Muamalah
Menurut Buku Ajar Fiqih Muamalah Kontemporer, Taufiqur Rahman (2021:12-14), pengertian muamalah adalah kegiatan atau transaksi yang berdasarkan hukum-hukum syariat, mengenai perilaku manusia dalam kehidupannya yang diperoleh dari dalil-dalil Islam secara rinci. Hal ini berkaitan dengan kehartabendaan dalam bentuk transaksi-transaksi modern.
Sedangkan secara bahasa muamalah berarti pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini. Dalam bermuamalah, terdapat asas-asas yang tidak boleh dilanggar.
Baca juga: 4 Contoh Penegakan Hukum di Indonesia
Asas-Asas dalam Muamalah
Terdapat beberapa asas dalam muamalah, seperti asas ilahiah, kebebasan, asas persamaan atau kesetaraan, asas keadilan, dan asas kerelaan. Berikut ini penjelasan dari setiap asas tersebut.
ADVERTISEMENT
1. Asas Ilahiah
Asas ini menekankan bahwa dalam bermuamalah, seorang manusia tak hisa lepas dari pengawasan Allah. Maka setiap yang dikerjakan olehnya akan dituntut pertanggungjawaban.
2. Asas Kebebasan
Dalam bermuamalah, tetap ada kebebasan untuk melakukan sesuatu perjanjian dengan segala bentuknya. Selama kebebasan tersebut tidak menyalahi aturan Islam, curang dan mendzalimi salah satu pihak, maka perjanjian dianggap sah.
Dalam bidang muamalah terdapat kaidah fiqih yang berisikan bahwa "Asal sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya". Kebolehan ini dibatasi sampai ada dasar hukum yang melarangnya. Kaidah ini hanya berlaku di bidang muamalah bukan di bidang ibadah.
3. Asas Persamaan atau Kesetaraan
Dalam bermuamalah, manusia semuanya setara dan sama. Maka tidak boleh ada perilaku membedakan antara satu golongan dengan golongan yang lainnya.
ADVERTISEMENT
4. Asas Keadilan
Manusia dalam bertransaksi di bidang bisnis harus memberikan haknya sesuai dengan hak masing-masing atau berlaku secara adil dan berlandaskan pada syariah Islam.
Dalam asas ini, para pihak yang melakukan perikatan dituntut untuk berlaku benar dalam pengungkapan kehendak dan keadaan, memenuhi perjanjian yang telah mereka buat, dan memenuhi semua kewajibannya.
5. Asas Kerelaan
Dalam melakukan perjanjian bisnis harus dilakukan dengan cara saling suka sama suka atas dasar kerelaan antara kedua belah pihak, sehingga tidak ada yang merasa terpaksa dan terdzalimi.
Muamalah adalah kegiatan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan orang Islam . Oleh karena itu, perlu sekali untuk menerapkan asas-asas yang telah disebutkan di atas agar kegiatan muamalah tidak mendatangkan kerugian. (IMA)
Live Update