Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Memahami Pengertian dan Contoh Atribusi dalam Psikologi Sosial
12 Juli 2023 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Contoh Atribusi. Sumber: Unsplash/Alicia Christin Gerald](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h54h2qj17jpgpekv51533m71.jpg)
ADVERTISEMENT
Manusia adalah makhluk sosial yang artinya tidak bisa hidup sendirian sehingga harus berinteraksi dengan manusia lain. Setiap manusia memiliki perilaku yang berbeda-beda. Hal inilah yang dipelajari dalam psikologi sosial pada materi atribusi sosial. Lantas, apa saja contoh atribusi?
ADVERTISEMENT
Untuk bisa memberikan contoh, pertama ketahui terlebih dahulu pengertian atribusi. Dengan begitu, contoh atribusi bisa dicari dengan lebih mudah.
Pengertian dan Contoh Atribusi dalam Psikologi Sosial
Apa itu atribusi sosial? Dikutip dari Pengantar Psikologi Sosial, Rahmawati (2022:141), dalam psikologi sosial, atribusi merupakan proses menyimpulkan penyebab peristiwa atau perilaku. Atribusi adalah sesuatu yang dilakukan setiap hari oleh orang-orang.
Biasanya, atribusi dilakukan tanpa kesadaran dan bias yang mendasari atau mengarah pada kesimpulan setiap orang. Setiap orang bisa membuat banyak atribusi tentang perilaku diri sendiri dan orang-orang di sekitar.
Berikut adalah beberapa contoh atribusi sosial.
1. Contoh Pertama
Ketika ada murid yang mendapat nilai buruk saat ujian, murid tersebut bisa saja menyalahkan guru karena tidak menjelaskan materi dengan benar atau sama sekali mengabaikan fakta bahwa dirinya tidak belajar.
ADVERTISEMENT
Saat ada teman sekelas mendapat nilai bagus, murid tersebut bisa menghubungkannya dengan keberuntungan dan mengabaikan fakta bahwa temannya itu sudah belajar dengan giat.
2. Contoh Kedua
Ketika ada teman yang berbisnis dan gagal, diri sendiri bisa menghubungkan kejadian tersebut dengan kemampuan bisnis teman yang kurang atau karena perekonomian negara yang sedang buruk.
3. Contoh Ketiga
Saat ada murid mendapat nilai bagus dalam ujian, murid tersebut bisa saja berpikir bahwa ia mendapat nilai bagus karena pintar atau karena sudah belajar dengan tekun. Namun, jika mendapat nilai jelek, murid tersebut bisa saja berpikir gurunya telah memberikan pertanyaan yang terlalu sulit atau kelas tidak kondusif.
Teori Atribusi
Berikut adalah penjelasan beberapa teori atribusi yang dikutip dari Pengantar Psikologi Sosial, Insan (2023).
ADVERTISEMENT
1. Teori Atribusi Heider
Heider berpendapat bahwa tingkah laku dalam teori atribusi bersumber dari dua hal, yakni atribusi internal atau disposisional dan atribusi eksternal atau lingkungan. Pada atribusi internal, seseorang akan membuat kesimpulan bahwa tingkah laku seseorang diakibatkan oleh sifat atau disposisi.
Sedangkan, pada atribusi eksternal, bisa disimpulkan bahwa tingkah laku seseorang diakibatkan oleh situasi tempat orang tersebut berada.
2. Teori Atribusi Harold Kelly
Teori Kelly adalah pengembangan dari teori Heider. Kelly berpendapat bahwa suatu perilaku pada diri individu akan muncul sebagai dampak jika terjadi karena mendapatkan stimulus sebagai alasan perilaku tersebut muncul.
Baca juga: Fungsi Psikologi, Pengertian, dan Tujuannya
Pengertian dan contoh atribusi dalam psikologi sosial yang sudah dijelaskan tersebut bisa dipelajari untuk menambah wawasan mengenai dunia psikologi. (KRIS)
ADVERTISEMENT