Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Mengapa Khalifah Utsman bin Affan Mengumpulkan Al-Qur'an Menjadi Satu Mushaf?
22 April 2025 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kitab suci Al-Qur’an merupakan sumber hukum dan pedoman hidup bagi umat Islam. Mengapa khalifah Utsman bin Affan mengumpulkan Al-Qur’an menjadi satu mushaf?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Quran Hadis, Muhaemin (2020:15) Al-Qur'an dan Hadis merupakan landasan bagi kaum muslimin dalam menjalani kehidupan, karena di dalamnya terdapat berbagai aturan duniawi maupun ukhrawi.
Alasan Mengapa Khalifah Utsman bin Affan Mengumpulkan Al-Qur’an Menjadi Satu Mushaf
Saat ini, umat Islam memiliki kitab Al-Qur’an yang sama dan seragam berkat adanya upaya kodifikasi Al-Qur’an yang dimulai sejak zaman Rasulullah.
Pengumpulan dan penulisan atau kodifikasi Al-Qur’an berlangsung selama tiga periode, yakni periode Nabi Muhammad, periode Khalifah Abu Bakar, dan periode Khalifah Utsman bin Affan.
Namun mengapa khalifah Utsman bin Affan mengumpulkan Al-Qur’an menjadi satu mushaf? Alasan utamanya adalah untuk menjaga kesatuan dan mencegah perpecahan di kalangan umat Islam akibat perbedaan cara membaca Al-Qur’an (qiraat).
ADVERTISEMENT
Setelah Rasulullah wafat, mulai muncul perbedaan cara membaca Al-Qur’an di berbagai daerah. Perbedaan ini menyebabkan kekhawatiran akan terjadinya perpecahan di kalangan umat Islam, karena perbedaan tersebut bisa menimbulkan perselisihan, bahkan penafsiran yang keliru.
Alasan lain adalah untuk melindungi Al-Qur’an dari kerusakan dan perubahan, terutama setelah wafatnya Nabi Muhammad saw dan terjadinya perang Yamamah yang banyak menewaskan para penghafal Al-Qur’an.
Pada saat itu Al-Qur’an yang masih tersebar dalam bentuk naskah-naskah yang tidak terkoordinasi berisiko rusak atau berubah, sehingga dengan mengumpulkan Al-Qur’an menjadi satu mushaf, Khalifah Utsman bertujuan untuk menyatukan umat Islam di bawah satu versi Al-Qur’an yang sama.
Utsman kemudian membentuk tim pembukuan Al-Qu’ran yang terdiri dari Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa'id bin Ash, dan Abdurrahman bin Harits bin Hisyam.
ADVERTISEMENT
Mereka diminta untuk menduplikasi mushaf dari Hafshah menjadi beberapa mushaf agar tidak terjadi lagi perbedaan dalam cara membaca serta huruf Al-Qur’an.
Dalam misi tersebut, Utsman berpesan apabila ditemukan perbedaan pendapat tentang ragam dialek, maka sebaiknya ditulis dalam dialek Quraisy karena Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa mereka. Mushaf Utsmani menjadi standar bacaan dan tulisan Al-Quran yang sah dan diakui oleh seluruh umat Islam.
Demikianlah alasan mengapa khalifah Utsman bin Affan mengumpulkan Al-Qur’an menjadi satu mushaf, sebagai upaya untuk memelihara dan melestarikan Al-Qur’an dari kerusakan dan perubahan, sehingga umat Islam selalu memiliki teks Al-Qur’an yang utuh dan asli. (EA)