Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Pembelajaran dengan Pendekatan CRT Sangat Cocok Diterapkan di Indonesia?
25 Desember 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
CRT atau Culturally Responsive Teaching menjadi salah satu pembelajaran fokus pada integrasi budaya, pengalaman dan perspektif dalam proses pembelajaran. Karena itu, muncul banyak pertanyaan mengenai mengapa pembelajaran dengan pendekatan CRT sangat cocok diterapkan di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, banyak proses pembelajaran yang fokus melibatkan keaktifan siswa ketimbang keaktifan guru. Salah satu bentuk proses pembelajarannya yaitu melalui pemahaman terhadap latar belakang budaya dari setiap siswa.
Alasan Mengapa Pembelajaran dengan Pendekatan CRT Sangat Cocok Diterapkan di Indonesia
Dikutip dari buku Dinamika Konsep Dasar Model Pembelajaran, Khasanah, Deni Indrawan dan Lusiana, (2022:83), pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Pada proses pembelajaran saat ini, CRT atau Culturally Responsive Teaching menjadi sistem yang digunakan oleh para guru dalam memahami dinamika sosial dan budaya di kelas.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, muncul pertanyaan mengenai mengapa pembelajaran dengan pendekatan CRT sangat cocok diterapkan di Indonesia? Pada umumnya, CRT sangat cocok diterapkan di Indonesia karena erat dengan konteks sosial dan budaya yang ada di Indonesia. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.
1. Keberagaman Budaya Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keberagaman budaya, suku, bahasa, agama dan adat istiadat. Karena itu, melalui metode CRT akan membantu untuk mengakui dan menghargai keberagaman sebagai suatu proses pembelajaran. Pendekatan ini akan mengintegrasikan nilai, pengalaman dan pengetahuan siswa mengenai budaya masing-masing.
2. Kearifan Lokal Sebagai Sumber Belajar
Metode CRT akan menekankan betapa pentingnya memanfaatkan kearifan lokal sebagai proses pembelajaran. Dengan banyaknya budaya dan tradisi yang ada, maka akan mempermudah proses pembelajaran lebih relevan dan bermakna bagi siswa.
ADVERTISEMENT
3. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif
Metode CRT memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan suportif. Lingkungan belajar ini akan menjadikan siswa merasa dihargai, dihormati dan didengar tanpa melihat latar belakang apapun. Hal ini cukup penting sebagai bentuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mencegah terjadinya diskriminasi.
Itulah penjelasan mengenai mengapa pembelajaran dengan pendekatan CRT sangat cocok diterapkan di Indonesia? Metode pembelajaran CRT sangat fokus pada proses menghargai dan menghormati berbagai latar belakang. (RFL)