Konten dari Pengguna

Mengapa Pertumbuhan Bersifat Kuantitatif? Ini Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
5 Februari 2025 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa pertumbuhan bersifat kuantitatif. Sumber : Pixabay/Vania Margarida
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa pertumbuhan bersifat kuantitatif. Sumber : Pixabay/Vania Margarida
ADVERTISEMENT
Semua mahluk hidup akan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan adalah proses perubahan biologis yang ditandai dengan bertambahnya ukuran, volume, tinggi, dan massa suatu makhluk hidup. Namun, mengapa pertumbuhan bersifat kuantitatif?
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan bersifat kuantitatif karena dapat diukur, seperti bertambahnya tinggi tanaman atau berat badan manusia. Proses ini terjadi akibat peningkatan jumlah dan ukuran sel melalui pembelahan mitosis pada jaringan meristematis.

Ketahui Alasan Mengapa Pertumbuhan Bersifat Kuantitatif

Ilustrasi mengapa pertumbuhan bersifat kuantitatif. Sumber : Pixabay/Proudpest
Dikutip dari buku Pertumbuhan dan Perkembangan Biologi Kelas XII, Akmal (2020:13), pertumbuhan didefinisikan sebagai proses bertambahnya ukuran atau volume tubuh akibat bertambahnya sek-sel tubuh mahluk hidup.
Pertumbuhan pada manusia dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdapat di dalam tubuh yaitu gen dan hormon. Gen memiliki peranan dalam pertumbuhan sekitar 60% sampai 80%.
Sedangkan hormon memiliki peranan dalam merangsang pertumbuhan manusia. Jika jumlah hormon tidak sesuai maka pertumbuhan akan terhambat dan bisa mengakibatkan kekerdilan.
ADVERTISEMENT
Faktor eksternal dari pertumbuhan adalah asupan makanan yang dikonsumsi. Menu gizi seimbang dapat membuat manusia bisa tumbuh dengan maksimal. Selain itu faktor lingkungan juga berpengaruh pada proses pertumbuhan.
Namun, mengapa pertumbuhan bersifat kuantitatif? Karena pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Selain itu, pertumbuhan bersifat irreversible (tidak dapat balik), artinya perubahan yang terjadi tidak bisa kembali ke keadaan semula.
Contohnya, seorang bayi yang lahir dengan panjang 50 cm akan tumbuh hingga mencapai 150 cm. Setelah bertambah tinggi, tubuhnya tidak bisa kembali ke ukuran semula. Hal yang sama terjadi pada tumbuhan, seperti batang tanaman jagung yang tumbuh dari 5 cm menjadi 7 cm, di mana pertambahan ini tidak dapat berbalik kembali.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan berbeda dengan perkembangan yang bersifat kualitatif karena tidak dapat diukur oleh satuan, namun dapat diamati perubahannya secara fisiologis dan kematangannya.
Ciri-ciri dari pertumbuhan selain sifatnya yang kuantitatif adalah pertumbuhan akan berhenti pada usia tertentu. Contohnya tinggi badan yang akan berhenti bertambah ketika sudah menginjak dewasa.
Pertumbuhan juga dapat diamati dengan kasat mata, seperti penambahan tinggi atau berat badan seseorang. Pertumbuhan juga akan memengaruhi penampilan fisik seseorang. Anak yang semakin tinggi akan terlihat perubahan fisiknya.
Contoh pertumbuhan manusia yang dapat diamati selain tinggi dan berat badan adalah ukuran kepala bayi, rambut, kuku dan bertambahnya jumlah gigi bayi selama masa pertumbuhan mulai dari gigi susu dan gigi permanen.
Semoga pemaparan di atas dapat memberikan pemahaman tentang mengapa pertumbuhan bersifat kuantitatif karena dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. (EA)
ADVERTISEMENT