Mengapa Seni Grafis Termasuk Karya Seni Rupa Dwimatra? Ini Jawabannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
6 Januari 2024 13:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra? Sumber foto: pexels/Michael Burrows
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra? Sumber foto: pexels/Michael Burrows
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada pelajaran seni budaya, pertanyaan tentang mengapa seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra, sering ditemui. Oleh karena itu, materi mengenai pengelompokan seni grafis berdasarkan wujud medianya menjadi penting untuk dipelajari.
ADVERTISEMENT
Seni grafis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni. Seni ini dapat difungsikan oleh seniman untuk mencurahkan gagasan, ide, dan emosi.

Mengapa Seni Grafis Termasuk Karya Seni Rupa Dwimatra

Ilustrasi mengapa seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra? Sumber foto: pexels/Antoni Shkraba
Mengapa seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra? Menurut buku Aliran Seni Lukis Indonesia, W. Setya R, 2020, seni grafis merupakan karya seni rupa dwimatra karena wujud ciptaannya berupa bidang datar dengan ukuran panjang dan lebar. Jenis ini juga tidak mempunyai kedalaman maupun ketebalan.
Seni grafis hanya bisa dinikmati keindahannya dari satu arah lihat saja, yakni dari arah depan. Adapun kegiatan berkarya seni grafis dilakukan dengan mencapkan alat tinta pada bidang gambar. Alat cetak tersebut dibuat membentuk desain pada bahan tertentu, sesuai teknik pencetak yang dipilih.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelasnya, terdapat beberapa teknik pencetak yang dapat digunakan dalam membuat seni rupa grafis, antara lain:

1. Cetak Tinggi

Dikutip dari buku Seni Cetak Grafis (Edisi Seni Cetak Tinggi), Sigit Purnomo Adi, (2020:3), Seni cetak tinggi merupakan salah satu teknik cetak konvensional dalam seni cetak grafis. Teknik ini sangat diminati karena cetak tinggi tidak memerlukan banyak alat maupun media untuk berekspresi. Karya-karya yang dihasilkan dari cetak tinggi mempunyai karakter yang khas dan sulit untuk ditiru teknik lainnya.
Cetak tinggi dibuat menggunakan alat klise. Sehingga bagian yang menonjol dapat menciptakan gambar, sementara bagian yang lebih rendah tidak dikenai tinta. Cetak ini dapat dikenal juga dengan istilah teknik relief.

2. Digital Printing

Digital printing atau cetak digital merupakan proses pembuatan seni grafis secara modern. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, teknik ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu produksinya cepat, akurasi tinggi, dan proses pembuatannya tidak rumit.
ADVERTISEMENT

4. Cetak Saring

Cetak saring lebih dikenal dengan sebutan sablon. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan screen (layar). Kain sutra maupun nilon merupakan dua bahan dasar yang biasanya difungsikan sebagai layar.
Dari pembahasan di atas dapat diketahui jawaban dari pertanyaan mengapa seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra, karena seni grafis hanya mempunyai dua dimensi berupa panjang dan lebar.(Riyana)