Konten dari Pengguna

Mengapa Sistem Pertanian dapat Mengancam Keanekaragaman Hayati?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
18 Februari 2024 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati. Sumber: unsplash.com/ Benjamin Davies
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati. Sumber: unsplash.com/ Benjamin Davies
ADVERTISEMENT
Di persawahan maupun ladang, biasanya dibuat sistem satu lahan untuk satu jenis tanaman saja. Keanekaragaman hayati pun menjadi terancam. Mengapa sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati?
ADVERTISEMENT
Sistem yang diterapkan dalam pertanian itu membuat jenis tanaman tidak beragam. Misalnya di beberapa petak sawah hanya ditanami padi saja tanpa adanya jenis tanaman lain.

Ancaman Keanekaragaman Hayati yang Timbul dari Sistem Pertanian

Ilustrasi mengapa sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati. Sumber: unsplash.com/ Angela Loria
Mengapa sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati? Menurut buku Ringkasan Materi dan Latihan Soal Biologi Kelas X SMA/MA Kurikulum 2013 karya Uly Zakiyah Kurniati (2020:29), sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati karena dilakukan secara monokultur.
Monokultur adalah sistem pertanian yang membudidayakan hanya satu jenis tanaman. Sehingga jenis komoditas yang lain tidak berkembang dan menyebabkan keanekaragaman hayati menurun.
Contoh penerapan monokultur misalnya satu lahan ditanami tebu saja, jagung saja atau padi saja. Kebanyakan petani memilih monokultur karena alasan tertentu, yaitu memudahkan pemanenan agar hasilnya melimpah.
ADVERTISEMENT
Jika dalam satu lahan ditanami berbagai jenis tanaman, maka hasil panennya akan sedikit, tidak sebanyak pemakaian sistem pertanian monokultur. Contohnya lahan 1 hektare bisa menghasilkan 10 ton padi jika ditanami padi secara penuh.
Sebaliknya, lahan 1 hektare jika ditanami padi, jagung dan singkong, maka hasil panen padinya hanya bisa menghasilkan 300 kg, jagung 200 kg dan singkong 250 kg.
Meskipun terdapat sisi positif dari penanaman monokultur, ada sisi negatif pula dari sistem pertanian tersebut pada keanekaragaman hayati. Jenis tanaman lain menjadi tidak berkembang karena tidak ditanam.
Di Indonesia paling banyak sawah atau ladang yang ditanami padi, sedangkan jenis tanaman lain seperti gandum, beras ketan dan lainnya tidak banyak ditemukan. Itulah mengapa, tidak banyak lahan gandum yang dijumpai di tanah air.
ADVERTISEMENT
Pemilihan jenis tanaman sangat ditentukan oleh kebutuhan masyarakat. Karena masyarakat Indonesia memakan nasi sebagai makanan pokoknya, maka padi lebih sering ditanam dibandingkan gandum.
Penjelasan di atas adalah alasan mengapa sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati yang perlu diketahui oleh pembaca. (IMA)