Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal 3 Karakteristik Kurikulum Merdeka dan Penjelasannya
14 Oktober 2024 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kurikulum ini adalah kurikulum yang fleksibel. Adanya Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kondisi pendidikan di Indonesia.
Penjelasan Karakteristik Kurikulum Merdeka
Dikutip dari buku Filsafat Pendidikan di Balik Kurikulum Merdeka, Gede Agus Siswadi (2024:145), Kurikulum Merdeka adalah kurikulum pembelajaran yang lebih berorientasi pada pengembangan kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing individu dari peserta didik. Pada dasarnya prinsip kurikulum ini yaitu menawarkan konsep Merdeka Belajar dalam praktik pendidikan.
Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik tertentu yang membedakannya dengan kurikulum sebelumnya. Untuk lebih memahami karakteristik ini, berikut penjelasan karakteristik Kurikulum Merdeka yang penting diketahui.
1. Fokus Terhadap Materi Esensial
Karakteristik yang pertama yaitu Kurikulum Merdeka lebih fokus terhadap materi esensial. Oleh karena itu, beban belajar di setiap mata pelajaran menjadi lebih sedikit. Hal ini menggambarkan bahwa Kurikulum Merdeka lebih mengutamakan kualitas dibandingkan dengan kuantitas.
ADVERTISEMENT
Tujuan kurikulum ini fokus terhadap materi esensial yaitu agar guru mempunyai waktu yang lebih banyak untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif. Beberapa contoh metode yang dapat digunakan yaitu pembelajaran dengan diskusi dan argumentasi, pembelajaran project based learning, dan problem based learning.
2. Lebih Fleksibel
Kurikulum Merdeka dinilai lebih fleksibel dibandingkan kurikulum sebelumnya. Artinya guru, siswa dan sekolah lebih merdeka dalam melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Sebagai contoh yaitu siswa tidak lagi belajar di kelas dengan membaca buku atau menghafal saja, namun siswa dapat belajar di mana saja untuk membuat karya atau proyek tertentu. Selain itu kompetensi atau capaian pembelajaran tidak lagi ditetapkan pada setiap tahun, melainkan setiap fase.
3. Tersedia Perangkat Ajar yang Cukup Banyak
Dalam Kurikulum Merdeka, guru juga dibebaskan untuk menggunakan perangkat ajar yang cukup banyak, mulai dari buku teks, asesmen literasi dan numerasi, modul ajar, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu Kemendikbud mengeluarkan aplikasi android dan website, yaitu platform Merdeka Mengajar yang dapat dipakai oleh guru sesuai kebutuhan. Terdapat juga modul pelatihan yang dapat diikuti guru dan kepala sekolah.
Secara umum karakteristik Kurikulum Merdeka yaitu lebih fokus pada materi esensial. Fokus ini menunjukkan lebih mengutamakn kualitas dibandingkan kuantitas. (PAM)