Konten dari Pengguna

Mengenal 4 Kemampuan yang Dimiliki Kritikus Seni

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
4 November 2023 17:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kemampuan yang dimiliki kritikus. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kemampuan yang dimiliki kritikus. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Seni adalah cerminan dari keindahan dan kreativitas manusia. Namun, memahami dan menghargai seni tidak semudah itu. Dibutuhkan sebuah kemampuan yang dimiliki kritikus seni yang berperan penting dalam membimbing masyarakat untuk memahami seni secara lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Saksi Kata, Arif Bagus Prasetyo (2021:226), kritikus seni adalah sosok panutan yang pendapatnya diyakini berbobot istimewa dan didengar orang banyak. Kritikus seni biasanya mengkritik seni dalam konteks estetika atau teori keindahan.

Kemampuan yang Dimiliki Kritikus Seni dan Ciri-Cirinya

Ilustrasi kemampuan yang dimiliki kritikus. Sumber: www.unsplash.com
Kritikus seni tidak hanya menyajikan pendapat subjektif mereka tentang sebuah karya seni, tetapi juga membawa kemampuan-kemampuan khusus yang memungkinkan para kritikus tersebut memandang seni dari berbagai sudut pandang.
Apa saja kemampuan yang dimiliki kritikus berdasarkan fungsinya? Berikut penjelasannya.

1. Kritik Jurnalistik

Jenis kritik ini adalah kritik seni yang mana hasil penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik. Biasanya, melalui media massa, khususnya koran. Hal-hal yang dikritik itu tidak hanya karya seni saja, tetapi juga kegiatan pamerannya.
ADVERTISEMENT
Karena penyampaiannya melalui media massa, maka akan memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni yang dibahas.
Ciri-ciri kritik jurnalistik adalah sebagai berikut.

2. Kritik Populer

Hampir sama dengan kritik jurnalis, bedanya kritik populer bersifat umum sehingga lebih fokus pada pengenalan atau publikasi dari sebuah karya seni. Gaya bahasa yang digunakan pun lebih mudah dipahami oleh orang awam karena memakai istilah-istilah sederhana.
Tak jarang, penulisan kritik populer ini dibuat oleh penulis yang memang tidak memiliki keahlian kritis akan dunia seni.
Ciri-ciri kritik populer adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

3. Kritik Kependidikan (Pedagogik)

Kritik kependidikan alias pedagogik ini merupakan kegiatan kritik yang memang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan artistik dan estetika sebagai proses belajar seni.
Biasanya, digunakan di lembaga pendidikan seni, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kualitas karya seni dari para peserta didiknya. Jika diterapkan dalam lembaga pendidikan sekolah umum, maka diselenggarakan pada mata pelajaran seni.
Ciri-ciri kritik kependidikan (pedagogik) adalah sebagai berikut.

4. Kritik Keilmuan (Ilmiah)

Jenis kritik ini bersifat akademis sehingga membutuhkan wawasan, pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan tinggi untuk menilai sebuah karya seni. Biasanya, disampaikan oleh kritikus yang memang telah ahli pada bidang seni dan harus mengikuti metodologi kritik secara akademis.
Nantinya, hasil kritik keilmuan ini dijadikan referensi bagi para kolektor atau kurator institusi seni, misalnya yang ada di galeri, museum, dan balai lelang.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri kritik keilmuan adalah sebagai berikut.
Kemampuan yang dimiliki kritikus seni ini memainkan peran penting dalam menghubungkan seniman dengan audiens. Para kritikus membantu membuka jendela ke dunia seni, memungkinkan orang untuk lebih memahami, menghargai, dan merespons karya seni dengan cara yang mendalam dan bermakna. (VAN)