Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Abstraksi dalam Teks Anekdot
6 September 2023 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Abstraksi adalah bagian dari teks anekdot yang membuat teks menjadi lebih hidup. Teks anekdot sendiri adalah tulisan bersifat sindiran tetapi dibalut dengan humor agar pembaca merasa terhibur.
ADVERTISEMENT
Sindiran dalam teks anekdot ditujukan kepada orang-orang penting seperti pemerintah, publik figur, artis, dan sebagainya. Sedangkan isi dari teks tersebut diambil dari kisah nyata di lingkungan sekitar.
Pengertian Abstraksi dan Struktur Teks Anekdot Lainnya
Mengutip dari buku Teks Anekdot, Millah Af’idah dan Silvia Sri Asmarani, (2020:25), bahwa dalam penulisan teks anekdot, ada struktur-struktur tertentu agar teks menjadi lebih rapi dan benar-benar terbentuk.
Struktur dalam penulisan teks anekdot mulai dari abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Tujuan menulis teks anekdot sesuai dengan strukturnya bukan hanya membuat pembaca, melainkan agar pesan yang disampaikan penulis bisa sampai.
Agar lebih mudah memahami apa yang dimaksud dengan abstraksi beserta struktur lainnya dari teks anekdot, berikut penjelasan selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Abstraksi
Abstraksi adalah bagian awal atau pembuka pada teks anekdot yang berisi tentang gambaran secara umum mengenai isi tulisan. Penting untuk membuat teks abstraksi yang baik karena sangat menentukan ketertarikan pembaca.
Pembaca yang berhasil dibuat penasaran dengan bagian abstraksi akan melanjutkan membaca teks sampai habis.
2. Kalimat Orientasi
Bagian kedua adalah kalimat orientasi yang merupakan latar belakang dari peristiwa tersebut. Pada bagian orientasi, dijelaskan juga masalah yang akan dibahas dan penulisannya di paragraf kedua setelah bagian abstrak.
3. Paragraf Krisis
Bagian ketiga adalah paragraf krisis yang menjelaskan tentang permasalahan pokok yang akan dituliskan. Pada bagian ini, penulis perlu menggunakan kreativitasnya agar bisa merangkai kalimat dengan menarik.
Termasuk menyelipkan kalimat humor agar minat membaca semakin meningkat. Usahakan untuk menulis kalimat yang agak panjang. Dalam menulis paragraf krisis, bisa menggunakan metode umum ke khusus.
ADVERTISEMENT
4. Paragraf Reaksi
Setelah paragraf krisis adalah paragraf reaksi yang ditulis dengan cara yang lebih unik. Di bagian ini, penulis bisa menuliskan solusi atas masalah yang telah dipaparkan di paragraf sebelumnya. Tentu saja perlu menyelipkan unsur humor pada bagian ini.
5. Koda
Terakhir adalah koda atau bagian penutup yang berisi tentang amanat atau pesan moral dari teks tersebut. Penulis harus menutup teks dengan bahasa yang mudah dipahami agar pembaca yakin bahwa teksnya sudah benar-benar selesai.
Abstraksi adalah bagian terpenting pada teks anekdot karena merupakan pembuka tulisan. Jika kalimat pembukanya sudah tidak menarik, pembaca tidak akan mau membacanya. (GTA)