Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Batik Semarangan dan Motifnya
15 Januari 2025 13:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Letak geografis Semarang yang berada di wilayah pesisir turut memengaruhi karakteristik batiknya. Pewarnaan batik Semarangan dikenal berani, menggunakan warna-warna cerah yang dihasilkan dari bahan alami seperti kayu mahoni dan pohon indigo.
Mengenal Batik Semarangan dan Berbagai Motifnya yang Variatif
Batik Semarangan identik dengan corak dan motif yang menonjolkan identitas serta keindahan kota Semarang seperti Tugu Muda, Lawang Sewu dan bangunan bersejarah lainnya.
Namun terdapat juga motif pesisir yaitu flora dan fauna terdiri atas burung merak, kupu-kupu, bangau, cempaka, burung blekok hingga buah asam.
Dikutip dari buku Ensiklopedia The Heritage of Batik, Identitas Pemersatu Kebanggan Bangsa, Yohanes Primus (2024:53), batik berarti gambar yang ditulis pada kain dengan mempergunakan lilin atau malam sebagai media sekaligus penutup kain.
ADVERTISEMENT
Aneka motif batik asal Semarang adalah sebagai berikut.
1. Blekok Srondol
Motif batik Semarang yang cukup ikonik adalah blekok srondol yang merupakan burung kuntul perak yang hidup dan tinggal di pepohonan asam di pusat kota Semarang. Dikenal juga sebagai burung air karena hidupnya bergantung pada sumber air di sekitarnya.
2. Tugu Muda
Kota Semarang identik dengan bangunan tugu yang berdiri di pusat kota. Tugu Muda adalah monumen bersejarah dalam mengenang pertempuran lima hari pada tahun 1945. Bangunan ini menjadi salah satu motif batik Semarang yang banyak diminati.
3. Lawang Sewu
Motif Lawang Sewu menjadi salah satu motif yang populer. Dikenal juga dengan sebutan batik Lawang Sewu Kekiteran Asem yang merupakan motif varian dari Tugu Muda Kekiteran Sulur. Motif ini melambangkan semangat pelestarian warisan budaya.
ADVERTISEMENT
4. Cheng Ho Neng Klenteng
Batik Semarang yang mendapat campuran dari budaya Tionghoa dan Arab adalah motif Cheng Ho Neng. Warna-warna cerah yang mendominasi menjadi karakter khas motif batik tersebut. Pola dan motifnya mewakili bentuk kebangsawanan di era tersebut.
5. Asam Arang
Motif batik Semarang yang mengusung konsep asam arang mengacu pada habitat pohon asam yang berada di kota Semarang. Sedangkan arang dalam bahasa Jawa artinya jarang. Sehingga filosofi dari batik ini merujuk pada pohon asam yang tumbuh saling berjauhan.
6. Warak Ngendog
Warak ngendog merupakan motif hewan dalam bahasa Jawa yang artinya badak bertelur. Nama warak ngendog sebenarnya diambil dari nama mainan yang dipakai dalam sebuah tradisi kebudayaan. Tradisi festival yang menandai masuknya bulan suci Ramadan.
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Semoga batik Semarangan dengan beragam motif yang kaya tradisi akan tetap lestari dan semakin dikenali. (EA)
ADVERTISEMENT
Baca juga : Mengenal Jenis-Jenis Batik di Indonesia