Konten dari Pengguna

Mengenal Bentuk dari Cyberbullying di Media Sosial beserta Dampaknya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
16 November 2023 17:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa saja bentuk dari cyberbullying. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa saja bentuk dari cyberbullying. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Media sosial telah memungkinkan siapa pun untuk terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia. Namun, di balik itu ada bayang-bayang yang tidak diinginkan, yaitu cyberbullying. Untuk itu, sangat penting diketahui apa saja bentuk dari cyberbullying, agar dapat mengantisipasi sebelum aktif bermedsos.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman unicef.org, cyberbullying atau perundungan dunia maya adalah bullying atau perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel

Apa Saja Bentuk dari Cyberbullying di Media Sosial?

Ilustrasi apa saja bentuk dari cyberbullying. Sumber: www.unsplash.com
Cyberbullying telah menjadi fenomena yang telah merajalela di banyak platform media sosial, hingga dapat merusak kesehatan mental individu dan menciptakan lingkungan online yang tidak aman.
Lantas, apa saja bentuk dari cyberbullying yang penting untuk dicermati? Berikut penjelasannya.

1. Outing dan Trickery

Outing adalah tindakan menyebarkan rahasia orang lain, berupa foto-foto pribadi yang apabila disebarkan akan menimbulkan rasa malu atau depresi.
Lalu, trickery adalah tindakan tipu daya yang dilakukan dengan membujuk orang lain untuk memperoleh rahasia hingga foto pribadi calon korban. Dalam banyak kasus, pelaku outing biasanya juga melakukan trickery.
ADVERTISEMENT

2. Flaming

Flaming atau terbakar adalah upaya seseorang dalam memprovokasi, mengejek, menghina, hingga menyinggung perasaan korban. Tindakan cyberbullying flaming dapat berupa mengirimkan pesan teks yang berisikan kata-kata penuh amarah, emosional, dan frontal.

3. Impersonation

Berpura-pura menjadi orang lain atau menyamar guna melancarkan aksinya dalam mengirimkan pesan-pesan dan status yang tidak baik. Penggunaan akun palsu banyak terjadi dalam jejaring sosial Twitter dan Instagram.

4. Harassment

Harassment atau gangguan biasanya berupa menulis komentar secara terus-menerus dengan tujuan menimbulkan kegelisahan. Hal ini karena harassment berisi kata-kata yang mengandung hasutan agar orang lain melakukan hal yang sama.
Tindakan ini biasanya dilakukan dengan cara mengirimkan pesan melalui email, SMS, hingga teks jejaring sosial.

5. Cyberstalking

Merupakan perbuatan memata-matai, mengganggu, dan mencemarkan nama baik terhadap seseorang secara intens. Akibatnya, korban merasa ketakutan yang besar hingga depresi.
ADVERTISEMENT

6. Denigration

Tindakan denigration atau pencemaran nama baik dilakukan secara sengaja dan sadar oleh pelaku untuk mengumbar keburukan orang lain melalui internet, dengan tujuan reputasi dan nama baik orang yang dituju.

7. Exclusion

Exclusion atau pengucilan adalah memfitnah anggota dalam kelompok dan mengusir individu dari suatu kelompok seperti terjadi dalam game online.

Dampak dari Cyberbullying

Ilustrasi apa saja bentuk dari cyberbullying. Sumber: www.unsplash.com
Tentunya ada dampak dari cyberbullying yang berbeda dari kejahatan lain dan pasti sangat berbahaya, yaitu

1. Menjauhkan Diri dari Lingkungan Sosial

Kondisi psikologis korban cenderung mengalami kecemasan dan ketakutan dan tidak ragu menjauh atau menarik diri dari lingkungan sosial.
Contohnya antara lain kasus bullying di jejaring sosial yang dialami anak sekolah. Kondisi tersebut membuat sang anak depresi, mengisolasi diri karena malu, dan memilih putus sekolah.
ADVERTISEMENT

2. Rasa Dikucilkan Lingkungan

Cyberbullying memang terjadi melalui internet atau jejaring sosial. Namun, orang-orang yang berada di lingkungan nyata sekeliling korban dapat melihatnya. Terlebih lagi berbagai komentar jahat yang ditujukan kepada korban.
Hal ini membuat orang sekitar turut menyerang korban dalam kehidupan nyata. Pada akhirnya, korban cyberbullying dikucilkan oleh masyarakat dan mendapat perlakuan kurang menyenangkan.

3. Kesehatan Fisik dan Mental Terganggu

Bullying yang dilakukan secara terus menerus melalui jejaring sosial oleh orang dikenal maupun tidak dikenal akan mendatangkan stress. Ujung-ujungnya korban memiliki perasaan memendam depresi, rasa cemas, dan kehilangan kepercayaan diri mendatangkan gangguan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Pengaruh PTSD tidak mengenal usia, bahkan pada orang dewasa efeknya stimuli sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu.

4. Mengalami Depresi dan Rasa Ingin Bunuh Diri

Korban cyberbullying sering kali merasakan marah, takut, terluka, tidak berdaya, malu, putus asa, dan terisolasi. Apabila kondisi ini terjadi berulang-ulang dan semakin parah akan menyebabkan perasaan ingin mengakhiri hidup.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari masyarakat yang akrab dengan media sosial, rasanya penting sekali untuk bersikap kritis terhadap apa saja bentuk dari cyberbullying ini.
Mengakhiri cyberbullying memerlukan upaya bersama dari individu, platform media sosial, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan menciptakan lingkungan online yang aman dan mendukung, semua orang dapat mengurangi dampak negatif dari cyberbullying. (VAN)