Konten dari Pengguna

Mengenal Cara Gurita Berkembang Biak

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
6 Februari 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gurita berkembang biak dengan cara. Sumber foto: pixabay/pen_ash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gurita berkembang biak dengan cara. Sumber foto: pixabay/pen_ash
ADVERTISEMENT
Gurita merupakan kelompok hewan laut invertebrata atau tidak bertulang belakang. Untuk mempertahankan populasinya, gurita berkembang biak dengan cara bertelur.
ADVERTISEMENT
Gurita (Octopus cyanea) cukup mudah dikenali karena mempunyai kaki yang terdapat di kepalanya. Hewan ini hidup di antara terumbu karang. Selain itu, gurita juga mempunyai siklus hidup yang singkat yaitu sekitar 6 bulan.

Gurita Berkembang Biak dengan Cara

Ilustrasi gurita berkembang biak dengan cara. Sumber foto: pixabay/Taken
Sebagian besar jenis hewan mengalami fase berkembang biak, termasuk gurita. Fase ini memiliki perbedaan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Seperti berdasarkan buku Asyiknya Mengenal Hewan, Fenita Agustina, (2023:113), gurita berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Setelah dibuahi, gurita betina mampu menghasilkan telur sebanyak 200 ribu butir.
Oleh induk gurita, telur tersebut digantung di langit-langit sarang membentuk untaian. Biasanya gua atau di dekat bebatuan merupakan tempat yang dipilih oleh induk betina untuk bertelur. Hal ini bertujuan agar terhindar dari serangan predator. Kemudian sebelum menetas, gurita betina maupun jantan akan menunggu telur-telur tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan temperatur air dan spesiesnya, lama waktu penetasan telur gurita adalah antara 2 sampai 10 bulan. Untuk tetap menjaga kebersihan telur, gurita betina terus menyalurkan air ke sekitar telur-telurnya. Setelah telur menetas, larva gurita akan melayang dan memakan kawanan plankton hingga cukup besar dan berat.
Uniknya, fase reproduksi bagi gurita justru merupakan salah satu faktor penyebab gurita dewasa mati. Bagi gurita jantan, kehidupan mereka hanya berlangsung beberapa bulan setelah kawin. Sementara itu, gurita betina mati tidak lama setelah telur menetas ketika proses inkubasi selesai.
Sebagaimana dikutip dari buku Naturiana Moluska Eksotis, Ais Kai, (hal.24), gurita menghabiskan waktunya untuk menjaga serta melindungi telur dari pengaruh lingkungan (mangsa). Induk gurita rela menghentikan banyak aktivitas keseharian, termasuk mencari dan menyantap makanan. Akibatnya kondisi kesehatan pun menjadi menurun. Oleh karena itulah, kondisi gurita sekarat dan lemas ketika telur tersebut menetas, sehingga gurita betina berakhir mengalami kematian.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa gurita berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur. Fase ini cukup unik, karena dapat menyebabkan gurita betina mati akibat kelaparan selama menunggu inkubasi telur-telurnya. Keunikan gurita berkembang biak jadi bukti bahwa setiap makhluk hidup memiliki karakteristik tersendiri. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. (Riyana)