Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Cara Reproduksi Basidiomycota dan Ciri-cirinya
24 Februari 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Basidiomycota merupakan jamur multiseluler yang memiliki hifa bersekat. Adapun cara reproduksi Basidiomycota dapat berlangsung secara aseksual maupun seksual.
ADVERTISEMENT
Basidiomycota biasanya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, di antaranya terdapat di serasah daun maupun batang pohon mati. Untuk jenis lainnya ada juga yang bersifat parasit.
Cara Reproduksi Basidiomycota beserta Ciri-cirinya
Berdasarkan buku Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Diah Aryulina Choirul Muslim, dkk, (2007:127), cara reproduksi Basidiomycota yaitu melalui aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual adalah dengan membentuk spora konidia, seperti Zygomycota dan Ascomycota.
Sedangkan reproduksi seksual Basidiomycota terjadi melalui perkawinan antara hifa yang berbeda jenis. Proses ini bisa menghasilkan spora generatif (spora seksual), yaitu spora basidium (basidiospora).
Selain perkembangbiakannya, kelompok fungi Basidiomycota memiliki karakteristik lain yang berbeda dengan jenis jamur lainnya. Beberapa ciri-ciri jamur Basidiomycota yang penting diketahui adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Struktur Tubuh
Basidiomycota memiliki tubuh buah yang berbentuk seperti payung. Bagian tersebut tersusun atas batang dan tudung. Pada tudung terdapat bilah atau lembaran-lembaran yang berperan sebagai tempat basidium terbentuk.
Jamur Basidiomycota tidak berklorofil. Biasanya fungi ini memiliki jumlah sel yang banyak (multiseluler), meskipun ada juga yang bersel satu (uniseluler).
Berkenaan dengan itu, ada berbagai jamur Basidiomycota yang dapat ditemui, antara lain Volvariela volvacea (jamur merang), Lentinous edodes, dan Auricularia polytricha (jamur kuping).
2. Hifa
Mengutip buku Mikrobiologi Umum, Ngatirah, (2019:33), bagi jamur, hifa memiliki peran seperti akar dan daun pada tumbuhan. Hifa tumbuh menyebar ke dalam tubuh atau semua bagian organisme. Bentuk hifa yang halus memperluas permukaan kontak dengan substrat (objek makanannya).
Dalam hal ini, hifa pada jamur Basidiomycota mengandung inti haploid. Komponen ini terbentuk dari hifa dikariotik yang mengalami meiosis. Rangkaian hifa memiliki struktur bersekat terdiri dari hifa primer dan sekunder.
ADVERTISEMENT
3. Sifat
Basidiomycota bersifat heterotrof yang dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Basidiomycota yang bersimbiosis dengan organisme lain, merugikan inangnya, dan saprofit.
Cara reproduksi Basidiomycota dapat membentuk variasi genetik dan memastikan kelangsungan hidup spesies. Dengan demikian, mempelajari materi tersebut mampu meningkatkan wawasan tentang perkembangbiakan organisme dalam biologi bagi pembaca. (Riyana)