Konten dari Pengguna

Mengenal Fase Bulan beserta Pergerakan Tiap Fasenya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
14 Desember 2023 15:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Fase Bulan. Sumber: Pixabay/Kanenori
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fase Bulan. Sumber: Pixabay/Kanenori
ADVERTISEMENT
Tanpa disadari, setiap malam bumi mengalami fase bulan beserta pergerakan yang berbeda-beda. Hal ini membuat bulan memiliki penampakan yang berganti-ganti.
ADVERTISEMENT
Fase pada bulan terjadi karena bulan berputar pada porosnya. Bulan beredar mengelilingi bumi, serta bersama bumi beredar mengelilingi matahari. Ketiga gerakan tersebut terjadi secara bersamaan.

Fase Bulan dan Pergerakan Tiap Fasenya

Ilustrasi Fase Bulan. Sumber: Pixabay/Ponciano
Dikutip dari buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta, Hartono (2007:40), bulan mengelilingi bumi dalam jangka waktu satu bulan. Pergerakan bulan dari waktu ke waktu menyebabkan terjadinya perubahan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan matahari, bumi, dan bulan.
Perubahan sudut tersebut membuat terjadinya perubahan penampakan bulan jika dilihat dari bumi, yang disebut sebagai fase bulan.
Jika bulan berada pada posisi terdekat ke matahari, maka bagian bulan yang menghadap ke bumi akan tampak gelap. Bulan kemudian terus bergerak dan membuat penampakannya dari bumi terlihat berubah hingga kembali ke fase awal.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, bulan memiliki 4 fase utama, yaitu fase bulan baru, setengah purnama awal, purnama, dan setengah purnama akhir. Meski begitu, bulan juga mempunyai 4 fase tambahan lainnya. Berikut penjabarannya.

1. Fase Bulan Baru

Bulan baru terjadi pada hari pertama saat bulan berada pada posisi 0 derajat. Pada fase ini, bulan berwarna gelap dan menjadi tidak terlihat dari bumi karena bulan tidak menerima cahaya dari matahari sama sekali.

2. Fase Sabit Muda

Sabit muda terjadi pada hari ke-4 saat bulan berada pada posisi 45 derajat. Pada fase ini, kurang dari setengah bagian bulan terkena pantulan sinar matahari, sehingga bulan akan terlihat melengkung seperti sabit.

3. Fase Kuartal I

Fase kuartal I terjadi pada hari ke-8 saat bulan berada pada posisi 90 derajat. Bulan pada fase kuartal I terlihat berbentuk setengah lingkaran, karena pantulan sinar matahari sudah mengenai setengah dari bagian bulan.
ADVERTISEMENT

4. Fase Cembung Awal

Fase cembung awal terjadi pada hari ke-11 saat bulan berada pada posisi 135 derajat. Pada fase ini, setengah bagian bulan tampak lebih besar dari fase kuartal I. Hal ini membuat bulan tampak seperti cakram.

5. Fase Bulan Purnama

Bulan purnama terjadi pada hari ke-14 saat bulan berada pada posisi 180 derajat. Pada fase ini, bulan berada pada sisi yang berlawanan dengan bumi sehingga terkena pantulan cahaya matahari sepenuhnya. Ini membuat bulan terlihat seperti lingkaran penuh.

6. Fase Cembung Akhir

Fase cembung akhir terjadi pada hari ke-17 saat bulan berada pada posisi 225 derajat. Bulan akan terlihat sedikit mengecil dari bulan penuh, sehingga tampak kembali seperti cakram.

7. Fase Kuartal III

Fase kuartal III terjadi pada hari ke-21 saat bulan berada pada posisi 270 derajat. Pada fase ini, bulan kembali terlihat setengah bagian, sehingga penampakannya seperti fase kuartal I.
ADVERTISEMENT

8. Fase Sabit Tua

Fase sabit tua terjadi pada hari ke-25 saat bulan berada pada posisi 315 derajat. Fase ini terlihat kembali seperti bulan baru, karena hanya sebagian kecil dari bagian bulan yang terlihat di bumi.
Sekian ulasan mengenai fase bulan beserta pergerakan tiap fasenya. Semoga uraian di atas dapat menambah wawasan seputar bulan. (YAS)