Konten dari Pengguna

Mengenal Fase Generatif pada Tumbuhan Lumut yang Perlu Diketahui

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
13 September 2023 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fase generatif pada tumbuhan lumut disebut sebagai. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fase generatif pada tumbuhan lumut disebut sebagai. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Tumbuhan lumut adalah salah satu kelompok tumbuhan yang memiliki siklus hidup yang unik dan menarik. Fase generatif pada tumbuhan lumut disebut sebagai fase reproduksi yang penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies ini.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Botani Tumbuhan Rendah: Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta, Anisatu Z. Wakhidah, ‎Destina Puspita Sari, ‎Desi Rismawati (2023:33), tumbuhan lumut merupakan tumbuhan tingkat rendah dan masuk kedalam golongan tumbuhan epifit yang banyak dijumpai pada batang pohon, kayu mati, kayu lapuk, tanah, maupun batuan.

Mengenal Fase Generatif pada Tumbuhan Lumut

Ilustrasi fase generatif pada tumbuhan lumut disebut sebagai. Sumber: www.unsplash.com
Lumut merupakan kelompok tumbuhan terbesar dibanding kelompok tumbuhan yang lain karena jumlahnya di seluruh dunia yang mencapai 25.000 spesies.
Struktur tubuh utama lumut terdiri dari batang dan daun, sedangkan struktur sporofitnya terdiri dari vaginula, seta, apofisis, kaliptra dan kolumela. Sama seperti manusia, tumbuhan lumut juga melakukan proses reproduksi untuk berkembang biak.
Reproduksi tumbuhan dilakukan secara vegetatif dan generatif. Adapun fase generatif pada tumbuhan lumut disebut sebagai fase gametofit. Proses pada fase gametofit terdiri dari tiga tahap, yaitu
ADVERTISEMENT

1. Protonema

Metagenesis tumbuhan lumut diawali dengan spora. Pada kondisi yang tidak menguntungkan, spora akan tetap dalam kondisinya sehingga lumut bisa bertahan dalam lingkungan ekstrem.
Dalam lingkungan yang menguntungkan, spora akan menjadi benang hijau bercabang atau protonema. Protonema mengandung banyak klorofil dan hormon pertumbuhan.
Protonema kemudian akan tumbuh menjadi tanaman lumut dan mengembangkan generasi gametofit berupa gamet jantan dan betina yang disebut dengan anteridium dan arkegonium.

2. Anteridium

Anteridium adalah pucuk tanaman lumut yang merupakan gamet jantan. Anteridium kemudian menghasilkan beberapa sel sperma yang motil atau bisa bergerak karena dilengkapi dengan alat gerak berupa flagela.

3. Arkegonium

Arkegonium adalah pucuk tanaman lumut yang merupakan gamet betina. Arkegonium kemudian menghasilkan satu sel telut yang tidak motil.
ADVERTISEMENT

Fase Sporofit pada Tumbuhan Lumut

Ilustrasi fase generatif pada tumbuhan lumut disebut sebagai. Sumber: www.unsplash.com
Selain fase gametofit, ada juga fase sporofit dengan tahapan proses berikut ini.

1. Zigot

Sel sperma kemudian dapat berenang menuju arkegonium dengan bantuan air. Itulah mengapa, lumut membutuhkan air untuk bereproduksi.
Sel sperma kemudian akan bertemu dan sel telur dan terjadilah pembuahan. Pembuahan tersebut kemudian akan menghasilkan zigot dan memulai fase sporofit tanaman lumut.

2. Sporangium

Zigot kemudian akan membelah secara mitosis dan menghasilkan sporangium. Dikutip dari Biology LibreTexts, sporangium berisi sel induk spora yang disegel oleh operkulum dan ditutup dengan kaliptra.

3. Spora

Sel induk spora dalam sporangium kemudian akan membelah secara meiosis dan menghasilkan sel haploid. Operkulum dan kaliptra kemudian akan membuka dan melepaskan spora.
ADVERTISEMENT
Fase generatif pada tumbuhan lumut berlaku juga pada tumbuhan lain, seperti tanaman paku. Fase ini memiliki peran yang penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup lumut.
Dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, tumbuhan lumut dapat menghasilkan spora yang dapat bertahan dalam waktu yang lama. Spora ini dapat menunggu kondisi yang sesuai sebelum tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. (VAN)