Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Jenis Batuan yang Terjadi Karena Pengendapan Materi Hasil Erosi
2 Juni 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jenis batuan yang terjadi karena terjadinya pengendapan materi hasil erosi , yaitu kategori batuan yang mudah diamati. Bentuk batuan ini biasanya memiliki struktur berlapis-lapis.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat keseragaman dari bagian-bagian berbentuk bulat yang menyusunnya. Dalam tahap pembentukan, batuan tersebut juga dipengaruhi oleh proses gemorfologi dan lamanya waktu.
Jenis Batuan yang Terjadi Karena Pengendapan Materi Hasil Erosi
Berdasarkan buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta, Hartono, (2007: 58), jenis batuan yang terjadi karena terjadinya pengendapan materi hasil erosi yaitu batuan endapan (sedimen). Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh jenis batuan ini.
Pengangkutan batuan sedimen dapat melalui beberapa cara, yaitu terdorong (traction), meloncat (saltation), dan terbawa dalam bentuk suspensi. Adapun batuan tersebut tersusun atas berbagai jenis partikel endapan, di antaranya partikel halus, kasar, berat, dan ringan.
Berdasarkan proses pengendapannya, bentuk batuan sedimen dapat dibedakan menjadi beberapa. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini merupakan penjelasan tentang klasifikasi batuan sedimen yang menarik dipelajari.
ADVERTISEMENT
1. Batuan Sedimen Klastik
Sedimen klastik merupakan jenis batuan yang struktur kimianya tidak memiliki perbedaan dengan susunan kimia batuan asal. Dengan begitu, apabila diangkut batuan klastik hanya akan mengalami penghancuran secara mekanik.
Untuk prosesnya, batu gunung yang terbentuk akibat pelapukan akan hancur. Kepingan yang hancur tersebut, kemudian diangkut air hujan maupun longsor ke dalam sungai.
Arus sungai membentur batu itu, sehingga menjadi kerikil, pasir, dan lumpur. Lalu, mengendapkannya di tempat baru. Itulah yang dikenal sebagai baruan sedimen klastik.
2. Batuan Sedimen Kimiawi
Batuan sedimen yang terbentuk melalui proses pengendapan secara kimia disebut sedimen kimiawi. Dalam penyusunannya, jenis ini dapat mengalami proses pelarutan, penguapan, oksidasi, dan dehidrasi.
Misalnya, air hujan yang terjadi di gunung kapur. Kandungan dalam air hujan berupa CO2 meresap ke dalam retakan pada batu gamping. Air itu melarutkan gamping menjadi Ca(HCO3)2.
ADVERTISEMENT
Aliran larutan kapur (Ca(HCO3)2) lalu masuk sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur membentuk stalaktit dan stalagmit pada gua. Hal ini terjadi akibat adanya pelarutan dan penguapan H2O dan CO2. Kedua bentukan sedimen inilah yang disebut sebagai batuan sedimen kimiawi.
3. Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen organik merupakan bantuan yang selama proses pengendapannya dibantu oleh organisme. Bentuk organismenya cukup beragam, di antaranya kotoran burung guano, kerang, dan lapisan humus di hutan.
Jadi, jenis batuan yang terjadi karena terjadinya pengendapan materi hasil erosi yaitu batuan sedimen. Semoga informasi ini dapat memperoleh wawasan pembaca mengenai beragam jenis batuan yang terdapat di alam . (Riyana)