Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Jenis-jenis Meteor beserta Penjelasannya
12 Maret 2024 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meteor dikenal juga sebagai bintang jatuh maupun bintang beralih. Hal ini disebabkan karena meteor bersinar terang seperti bintang dan dapat bergerak atau berpindah-pindah.
Jenis-jenis Meteor
Mengutip buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta, Hartono, (2007:58), meteor adalah benda angkasa berupa pecahan batuan yang jatuh dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Benda tersebut akan mengalami gesekan dengan udara sehingga panas dan terbakar.
Apabila meteor tidak habis terbakar maka akan sampai di bumi. Batu meteor yang jatuh di permukaan bumi disebut dengan istilah meteorit. Dengan ukuran besar dan kecepatan gerak tinggi, meteor jatuh biasanya menimbulkan suara yang sangat keras seperti suara ledakan.
Selain itu, meteor ternyata mempunyai jenis yang berbeda-beda. Klasifikasi bentuk meteor dapat disesuaikan menurut struktur penyusunannya. Untuk itu, inilah jenis-jenis meteor lengkap dengan penjelasannya yang perlu diketahui berdasarkan buku Armageddon 2: Antara Petaka dan Rahmat, Wisnu Sasongko, (2008:51).
ADVERTISEMENT
1. Meteor Besi (Siderid)
Meteor besi dapat disebut sebagai siderite maupun meteor iron. Struktur pembentuknya berupa 91% besi dan 8,5% nikel. Selain itu meteor ini juga tersusun dari beberapa unsur kecil, seperti kobalt dan fosfor.
Meteor besi mampu menghantam bumi dengan keras, lantaran mempunyai kandungan logam besi yang banyak. Di mana ketika melewati atmosfer, meteor akan bergesekan. Setelah itu, sisa meteor yang terbakar akan jatuh ke bumi.
2. Meteor Batu (Aerolid)
Meteor batu merupakan meteor yang tersusun atas 41% oksigen, 14,3% magnesium, 21% silikon, dan 15,5% besi. Berbeda dengan meteor besi, aerolid bersifat kurang padat dan lebih rapuh. Oleh sebab itu, meteor baru akan hancur dalam perjalanan memasuki atmosfer bumi dan jatuh sebagai hujan abu yang tersebar luas.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, hanya sedikit jenis aerolid yang dapat ditemukan. Meskipun demikian, jatuhnya meteor batu memiliki frekuensi sepuluh kali lebih sering dibandingkan jatuhnya meteor besi.
3. Meteor Besi Bercampur Batu (Siderolid)
Sederoid menunjukkan karakteristik seperti jenis meteor besi dan batu. Jenis ini tidak banyak ditemukan. Serta sedikit yang dapat diketahui mengenai siderolid.
Terdapat jenis-jenis meteor yang menarik untuk dipelajari. Hal tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai ragam benda langit yang ada di luar angkasa. (Riyana)