Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Jenis-Jenis Pasar, Karakteristik dan Contohnya
4 Desember 2024 18:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasar merupakan tempat yang umum ditemukan di berbagai daerah. Masyarakat sering mengunjungi pasar untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Namun, selain pasar yang tradisional atau modern yang biasa ditemukan, ada berbagai jenis-jenis pasar yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Pasar menjadi wadah utama bagi produsen untuk menawarkan barang atau jasa kepada konsumen yang membutuhkan. Dalam prosesnya, harga barang atau jasa biasanya ditentukan melalui mekanisme penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar.
Jenis-Jenis Pasar, Karakteristik, dan Contohnya
Mengutip buku Blak-blakan Bahas Mapel Ekonomi SMA, Raras Gistha Rosadi (2012:60), pasar adalah suatu mekanisme yang mempertemukan pembeli dengan penjual, sehingga keduanya dapat berinteraksi untuk membentuk suatu kesepakatan harga.
Jenis-jenis pasar dapat dibedakan berdasarkan berbagai kategori, seperti struktur persaingan, sifat barang, atau cara transaksi . Berikut ini beberapa jenis pasar yang dapat diketahui dan juga diperhatikan beserta dengan karakteristik dan juga contohnya.
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna ditandai oleh banyaknya penjual dan pembeli sehingga tidak ada individu atau perusahaan yang dapat memengaruhi harga.
ADVERTISEMENT
Produk yang diperjualbelikan bersifat homogen, sehingga konsumen tidak memiliki preferensi khusus terhadap produk dari satu penjual dibandingkan yang lain.
Informasi pasar tersebar secara sempurna, artinya semua pelaku mengetahui harga dan kualitas barang. Contohnya adalah pasar komoditas pertanian, seperti beras atau jagung, di mana produk yang dijual memiliki kualitas yang hampir seragam.
2. Pasar Monopoli
Pasar monopoli terjadi ketika hanya ada satu penjual atau produsen yang menguasai seluruh pasar. Penjual memiliki kekuasaan penuh atas penentuan harga, karena tidak ada barang substitusi yang mampu menggantikan produk tersebut.
Hambatan untuk masuk ke pasar sangat tinggi, seperti biaya investasi yang besar atau hak eksklusif dari pemerintah. Contohnya adalah PLN yang menyediakan layanan listrik di Indonesia, atau perusahaan farmasi yang memiliki hak paten atas obat tertentu.
ADVERTISEMENT
3. Pasar Oligopoli
Dalam pasar oligopoli, pasar dikuasai oleh beberapa pelaku besar yang mendominasi penawaran. Produk yang ditawarkan bisa homogen (seperti bahan bakar) atau terdiferensiasi (seperti mobil).
Persaingan harga di pasar ini cenderung stabil karena pengaruh dari keputusan antar pelaku usaha. Hambatan masuk pasar masih signifikan tetapi tidak sebesar monopoli. Contohnya termasuk industri otomotif (Toyota, Honda) dan telekomunikasi (Telkomsel, XL).
4. Pasar Homogen
Pasar homogen adalah jenis pasar di mana produk yang ditawarkan oleh penjual identik, sehingga tidak ada perbedaan nyata antar barang.
Konsumen hanya melihat harga sebagai faktor utama dalam keputusan pembelian. Contohnya termasuk pasar bahan bakar minyak, pasar logam, seperti emas, dan hasil bumi, seperti gandum atau padi.
5. Pasar Heterogen
Berbeda dengan pasar homogen, pasar heterogen menawarkan produk yang berbeda atau memiliki keunikan tersendiri. Diferensiasi ini bisa dalam bentuk kualitas, desain, atau fitur tambahan.
ADVERTISEMENT
Konsumen dalam pasar ini memilih berdasarkan preferensi pribadi dan tidak hanya melihat harga. Contoh pasar ini termasuk elektronik (ponsel, laptop) dan fashion.
6. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi secara langsung, biasanya di lokasi yang tetap seperti pasar rakyat.
Produk yang dijual biasanya kebutuhan sehari-hari, seperti bahan makanan, pakaian, dan peralatan rumah tangga. Transaksi dilakukan secara sederhana dengan sistem tawar-menawar. Contohnya adalah Pasar Senen di Jakarta atau Pasar Beringharjo di Yogyakarta.
7. Pasar Modern
Pasar modern adalah tempat transaksi yang lebih terorganisir, biasanya dalam bentuk toko swalayan, pusat perbelanjaan, atau e-commerce.
Produk yang dijual memiliki harga tetap yang tidak dapat ditawar. Pasar ini menawarkan kenyamanan, kebersihan, dan sistem pembayaran yang lebih modern. Contohnya adalah minimarket seperti Indomaret dan Alfamart, serta mal, seperti Grand Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui berbagai jenis-jenis pasar ini dapat memberikan informasi mengenai bagaimana struktur dan karakteristik pasar memengaruhi pola interaksi antara penjual dan pembeli, serta dinamika penawaran dan permintaan. (BAI)
Baca Juga: 3 Contoh Pasar Bulanan dan Pasar Tahunan