Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang pada Bangun Ruang
16 Juli 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam materi dimensi tiga, kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang merupakan konsep yang perlu dipelajari. Pasalnya, hubungan antara ketiga unsur tersebut sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran geometri secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Titik, garis, dan bidang merupakan komponen geometri yang tidak dapat terpisahkan. Pada dasarnya, ketiga unsur tersebut dapat diidentifikasi pada beragam bentuk bangun ruang, salah satunya yaitu kubus.
Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang pada Bangun Ruang
Berdasarkan buku Modul Pembelajaran Matematika Dimensi Tiga dengan Aplikasi GeoGebra, Ahmad Faizun Daroini, (2022:3), bagian-bagian yang membentuk bangun ruang adalah titik, garis, dan bidang. Ketiga bagian ini dinamakan sebagai unsur-unsur ruang.
Masing-masing unsur tentunya memiliki kedudukan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini merupakan penjelasan tentang kedudukan titik, garis, dan bidang dalam bangun ruang yang penting diketahui.
1. Titik
Titik digambarkan dengan simbol noktah dan ditandai huruf kapital seperti A, B, C, P, Q. Bagian ini dapat ditentukan letaknya, akan tetapi tidak memiliki besaran (ukuran). Oleh karena itu, titik dapat dikatakan tidak berdimensi.
ADVERTISEMENT
Menurut letaknya, kedudukan titik terhadap garis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu titik pada garis dan titik di luar garis. Kemudian, kedudukan titik pada bidang juga ada dua, antara lain terletak pada bidang dan titik di luar bidang.
2. Garis
Garis merupakan bagian yang memiliki ukuran panjang, namun tidak mempunyai ukuran lebar. Nama dari sebuah garis dapat ditentukan dengan menyebutkan segmen garis dari titik pangkal sampai ujung ataupun menggunakan huruf kecil, misalnya g, h, i, j, k.
Kedudukan garis terhadap garis mempunyai beberapa kemungkinan, di antaranya dua garis sejajar, berpotongan, dan bersilangan. Adapun dua garis dikatakan sejajar apabila tidak terdapat titik persekutuan. Sementara garis berpotongan jika keduanya memiliki sebuah titik potong. Untuk garis bersilangan terletak pada bidang yang berbeda dan tidak mempunyai titik potong.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, kedudukan garis terhadap bidang juga beragam, yaitu garis pada bidang, garis sejajar dengan bidang, dan garis menembus bidang.
3. Bidang
Sebuah bidang memiliki sifat dapat diperluas seluas-luasnya. Umumnya sebuah bidang hanya digambarkan sebagian saja yang dinamakan sebagai wakil bidang. Bagian ini mempunyai ukuran panjang dan lebar.
Gambar dari wakil bidang tersebut dapat membentuk bangun bujur sangkar, persegi panjang, maupun jajar genjang. Nama dari bagian tersebut dituliskan di pojok bidang dengan menggunakan huruf atau menyebutkan titik-titik sudutnya.
Untuk kedudukan bidang terhadap bidang terdapat tiga kemungkinan, yaitu dua bidang sejajar, berpotongan, dan berimpit. Dua bidang dapat dikatakan sejajar jika keduanya tidak mempunyai titik persekutuan.
Sebaliknya, bidang berpotongan apabila memiliki tepat titik persekutuan. Lalu, bidang berimpit jika kedua bidang tidak mempunyai daerah persekutuan (titik potong).
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai kedudukan titik, garis, dan bidang dalam bangun ruang. Setelah memahami hal ini, pembaca diharapkan dapat lebih mudah dalam menganalisis berbagai bentuk dan struktur dalam ruang tiga dimensi. (Riyana)