Konten dari Pengguna

Mengenal Keterampilan Bahasa yang Keduanya Bukan Bersifat Reseptif

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
17 Oktober 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keterampilan bahasa yang keduanya bukan bersifat reseptif. Sumber: pexels.com/Cottonbro.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keterampilan bahasa yang keduanya bukan bersifat reseptif. Sumber: pexels.com/Cottonbro.
ADVERTISEMENT
Keterampilan bahasa yang keduanya bukan bersifat reseptif adalah bicara dan menulis. Bahasa memiliki banyak dimensi sehingga kepandaian seseorang bisa bermacam-macam pula, antara lain menulis buku, public speaking, membuat puisi dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Bahkan mampu menyimak pembicaraan seseorang untuk mengambil kesimpulannya seperti yang dilakukan moderator juga merupakan sebuah keterampilan. Keterampilan bahasa yang bukan bersifat reseptif umumnya dimiliki oleh orang-orang yang kreatif.

Keterampilan Bahasa yang Keduanya Bukan Bersifat Reseptif adalah Berbicara dan Menulis

Ilustrasi keterampilan bahasa yang keduanya bukan bersifat reseptif. Sumber: pexels.com/Jopwell.
Dikutip dari Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Laili Etika Rahmawati dan Miftakhul Huda (2022:149), keterampilan berbahasa dalam bahasa Indonesia dibagi 2, yaitu keterampilan berbahasa produktif dan keterampilan berbahasa reseptif.
Keterampilan bahasa yang keduanya bukan bersifat reseptif adalah berbicara dan menulis. Dengan demikian keduanya merupakan keterampilan bahasa produktif. Keterampilan bahasa produktif adalah kemampuan untuk membuat dan menyusun sebuah bahasa.
Berikut pembahasan tentang kedua keterampilan berbahasa produktif tersebut.

1. Berbicara

Berbicara adalah kebutuhan dasar manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan berbicara, seseorang dapat menyampaikan ide atau pemikiran secara langsung. Namun ada orang-orang yang memiliki kemampuan lebih dari sekedar bicara.
ADVERTISEMENT
Berbicara atau bicara disebut sebagai keterampilan berbahasa produktif karena merupakan kemampuan berbahasa lisan yang dilakukan melalui alat ucap. Wujud keterampilan berbicara antara lain berbicara, berpidato, bercerita, berdiskusi dan sebagainya.
Keterampilan ini dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Manfaat keterampilan ini adalah pendapat yang dikemukakan dapat lebih mudah ditangkap dan dipahami orang lain.

2. Menulis

Menulis juga merupakan kemampuan yang krusial karena berguna sepanjang hidup. Di masa sekolah, menulis dapat seseorang mendapat nilai bagus. Di masa dewasa, kemampuan menulis akan berguna di tempat kerja dan lingkungan masyarakat.
Menulis adalah kemampuan mengkomunikasikan ide atau pikiran melalui sebuah karya tulis sehingga dapat dibaca dan dipahami orang lain. Hasil keterampilan menulis antara lain puisi, cerpen, novel, iklan, naskah film hingga buku pelajaran.
ADVERTISEMENT
Keterampilan menulis juga dapat dilatih. Namun hasilnya berbeda-beda tiap orang, tergantung pada ketekunan dan bakat.
Keterampilan bahasa yang keduanya bukan bersifat reseptif adalah berbicara dan menulis. Kedua keterampilan tersebut dibutuhkan dalam dunia akademik maupun di lingkungan masyarakat. (lus)