Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Konsep Wellbeing dalam Ekosistem Sekolah
17 Juni 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Konsep wellbeing dalam ekosistem sekolah adalah konsep yang berfokus pada penciptaan dan pemeliharaan lingkungan pendidikan. Konsep ini mendukung perkembangan holistik siswa serta anggota komunitas sekolah.
ADVERTISEMENT
Pentingnya konsep wellbeing juga terlihat dalam pengembangan kurikulum yang holistik. Kurikulum tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga mengintegrasikan pembelajaran tentang kesehatan, keterampilan hidup, dan pengembangan karakter.
Konsep Wellbeing dalam Ekosistem Sekolah
Konsep wellbeing dalam ekosistem sekolah adalah pendekatan yang berfokus pada penciptaan dan pemeliharaan lingkungan pendidikan. Konsep ini mendukung perkembangan holistik siswa serta anggota komunitas sekolah.
Konsep bukan hanya tentang prestasi akademik, tetapi juga mencakup kesehatan fisik, mental, dan emosional, serta kesejahteraan sosial siswa, guru, dan staf. Pertama, wellbeing dalam sekolah melibatkan pengembangan lingkungan fisik yang aman dan nyaman.
Sekolah perlu memastikan bahwa fasilitasnya mendukung kesehatan fisik, seperti ruang kelas yang bersih, ventilasi yang baik, dan akses ke air bersih. Selain itu, keberadaan area hijau dan ruang terbuka untuk bermain dan berolahraga juga penting.
ADVERTISEMENT
Tujuannya untuk mendukung aktivitas fisik dan relaksasi siswa. Kedua, wellbeing juga berfokus pada kesehatan mental dan emosional. Ini mencakup dukungan untuk siswa yang menghadapi stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya.
Dikutip dari buku Spiritual Wellbeing, Rifatul (2023: 74), sekolah dapat menyediakan layanan konseling, program pendidikan emosional, dan pelatihan bagi guru. Tujuannya untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental.
Mendukung kesehatan mental juga berarti menciptakan budaya sekolah yang inklusif dan empatik, di mana setiap siswa merasa dihargai dan didengar. Ketiga, kesejahteraan sosial adalah aspek penting dari wellbeing dalam ekosistem sekolah.
Ini berarti membangun hubungan positif antara siswa, guru, dan staf. Program mentoring, kegiatan ekstrakurikuler, dan proyek kerjasama dapat memperkuat ikatan sosial dan menciptakan rasa kebersamaan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mengajarkan keterampilan sosial dan resolusi konflik membantu siswa untuk berinteraksi secara positif dengan orang lain. Pendekatan ini memastikan bahwa siswa mendapatkan pendidikan yang seimbang dan relevan dengan kehidupan nyata.
Peran guru dan staf dalam mendukung wellbeing juga sangat krusial. Guru dan staf harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung kesejahteraan siswa, serta memastikan bahwa keduanya sendiri juga memiliki akses ke sumber daya.
Tujuannya untuk menjaga kesehatan para guru dan staf. Program pelatihan dan dukungan profesional bagi guru dan staf sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Secara keseluruhan, konsep wellbeing dalam ekosistem sekolah adalah pendekatan yang komprehensif dan terpadu. Ini menuntut keterlibatan aktif dari semua pihak dalam komunitas sekolah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan holistik.
ADVERTISEMENT
Dengan fokus pada kesehatan fisik, mental, emosional, dan sosial, sekolah dapat membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Sehingga semua pihak siap menghadapi tantangan masa depan dengan kepercayaan diri dan kesejahteraan yang baik.
Demikianlah konsep wellbeing dalam ekosistem sekolah yang merupakan konsep yang berfokus pada penciptaan dan pemeliharaan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan holistik siswa serta anggota komunitas sekolah. (Msr)