Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Makna Ragam Hias Ular Naga dari Jawa Timur
1 Februari 2025 15:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ragam hias ular naga di Jawa Timur memiliki makna simbolis yang mendalam, terutama dalam konteks keagamaan dan budaya pada masa Hindu-Buddha. Tak heran, makna ragam hias ular naga dari Jawa Timur adalah salah satu hal yang sering dipercaya oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, ragam hias adalah bentuk dekorasi yang digunakan untuk memperindah suatu benda atau media dengan motif tertentu. Ragam hias sering ditemukan dalam seni rupa, arsitektur, tekstil, ukiran, dan berbagai bentuk kriya lainnya. Motif ragam hias bisa berasal dari unsur alam, geometris, fauna, flora, hingga figuratif yang memiliki nilai simbolis dan filosofis.
Makna Ragam Hias Ular Naga dari Jawa Timur
Makna ragam hias ular naga dari Jawa Timur adalah simbol kekuatan sakti dan perlindungan dari hal ghaib maupun marabahaya. Mengutip buku Arsitektur kuno kerajaan-kerajaan Kediri, Singasari & Majapahit di Jawa Timur, Indonesia, Sri Pare Eni, dkk (2017:142), dalam mitos, kesuburan ular dianggap sebagai kekuatan hidup dan pelindung utama dari segala kekayaan yang terkandung dalam tanah maupun air.
ADVERTISEMENT
Dalam budaya Jawa, naga biasanya digambarkan sebagai ular besar tanpa kaki dan dianggap sebagai pelindung atau penjaga. Oleh karena itu, motif ular naga sering ditempatkan pada gerbang atau pintu masuk bangunan sakral sebagai simbol perlindungan.
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai makna ragam hias ular naga dari Jawa Timur .
1. Simbol Pelindung dan Penjaga
Ular naga dalam budaya Jawa sering dikaitkan dengan kekuatan penjaga yang melindungi tempat-tempat suci dari gangguan roh jahat dan energi negatif.
Oleh karena itu, motif ini sering ditemukan di pintu masuk candi, pemandian suci, dan tempat-tempat sakral lainnya. Salah satu contohnya adalah relief ular naga yang terdapat di Candi Kidal dan Candi Jabung.
Keberadaan naga dalam arsitektur tersebut mencerminkan keyakinan bahwa tempat suci harus dijaga oleh makhluk gaib yang kuat agar tetap aman dan sakral.
ADVERTISEMENT
2. Simbol Kesakralan dan Spiritualitas
Selain sebagai pelindung, ular naga juga melambangkan kesakralan dan spiritualitas, terutama karena sering dikaitkan dengan unsur air. Dalam kepercayaan Hindu-Buddha, air dianggap sebagai sumber kehidupan dan kesuburan.
Oleh sebab itu, motif ular naga sering ditemukan di pemandian suci seperti Pemandian Jalatunda, yang berfungsi sebagai tempat penyucian dan pemberkatan. Kehadiran naga dalam arsitektur pemandian ini melambangkan kesucian air dan keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh.
3. Simbol Keberuntungan dan Kewibawaan
Motif ular naga juga dikaitkan dengan keberuntungan dan kewibawaan, terutama dalam lingkungan keraton dan kerajaan. Di beberapa kerajaan Jawa, naga dianggap sebagai simbol kebijaksanaan dan ketegasan seorang pemimpin.
Oleh karena itu, motif ini sering ditemukan dalam ornamen kursi rapat di Keraton Sumenep, yang mencerminkan keagungan dan kekuatan raja serta pejabat kerajaan. Selain itu, banyak masyarakat Jawa percaya bahwa memiliki ornamen atau ukiran dengan motif naga dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan.
ADVERTISEMENT
Memahami makna ragam hias ular naga dari Jawa Timur adalah salah satu bentuk menjaga kelestarian budaya Indonesia. Ragam hias ular naga di Jawa Timur tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga mengandung makna simbolis yang mencerminkan nilai-nilai spiritual, perlindungan, dan status sosial dalam masyarakat. (BAI)
Baca Juga: Ragam Hias Jepara dan Ciri Khas Ukirannya