Mengenal Misoginis dan Ciri-cirinya yang Perlu Diketahui

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
21 Juli 2023 17:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Iustrasi misoginis. Sumber: Pixabay/NoName 13
zoom-in-whitePerbesar
Iustrasi misoginis. Sumber: Pixabay/NoName 13
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Secara umum, dapat diartikan bahwa misogini adalah sindrom kebencian terhadap wanita secara ekstrem yang diwujudkan dalam berbagai cara. Contoh misoginis berupa diskriminasi gender, fitnah, dan kekerasan pada perempuan.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Prosiding Temu Pakar Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional, Ismet Belgawan Harun (2002:93), misoginis adalah suatu konsep teologi yang mengajarkan perempuan harus dibenci karena telah menyebabkan nenek moyang manusia jatuh dalam dosa.

Ciri-Ciri Misoginis yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi misoginis. Sumber: Pixabay/Gerd Altmann
Misoginis adalah gangguan mental yang umumnya dimiliki oleh pria. Namun, kondisi ini juga dapat dimiliki oleh wanita. Berikut ini adalah ciri-ciri misoginis yang dapat dikenali dan perlu diwaspadai.

1. Gugup saat Berada di Dekat Wanita

Seorang misoginis begitu membenci situasi saat dirinya dikelilingi atau berada di dekat wanita. Sehingga muncul perasaan gugup, bahkan mengalami gangguan fisik, seperti sesak di dada, jantung berdetak cepat, dan keringat berlebih.

2. Bersikap Kasar pada Wanita

Kebencian ekstrem kepada para wanita, tak jarang diungkapkan kaum misoginis dengan bersikap kasar kepada mereka. Tindakan kasar itu dapat muncul akibat perasaan tertekan, takut disaingi, hingga kebencian tidak beralasan yang dapat menyebabkan seorang misoginis melontarkan ucapan hingga tindakan fisik yang kasar.
ADVERTISEMENT

3. Agresif dan Egois pada Wanita

Dalam menjalin suatu hubungan baik dalam berteman maupun percintaan, seorang misoginis sangat agresif dan egois pada wanita. Ia cenderung menjadi pasangan yang angkuh, self-oriented, dan tidak mempedulikan saran maupun kehendak pasangannya.
Ia mudah mengolok-olok wanita tanpa rasa bersalah, bahkan melakukan pelecehan seksual pada wanita secara verbal maupun fisik.

4. Melemahkan dan Mengintimidasi Wanita

Seorang misoginis berusaha membuat pasangannya merasa lemah dan bergantung padanya. Sering kali melontarkan intimidasi pada wanita yang membuat pola hubungan yang tidak sehat dan tidak harmonis.

5. Hobi Selingkuh

Karena merasa dapat mengontrol dan membuat wanita lemah, seorang misoginis menjadi gemar berselingkuh. Ia menemukan kenikmatan dan kepuasan tertentu ketika berhasil membohongi pasangannya dan dapat melakukan hal yang sama pada banyak wanita lainnya.
ADVERTISEMENT
Secara tidak sadar perbuatan selingkuh menjadi cara para misoginis menyatakan kebencian terdalamnya pada wanita.

6. Memiliki Target

Seorang pengidap sindrom misogini biasanya sudah mempunyai target yang akan menjadi pelampiasan kebenciannya. Awalnya dimulai dengan sesuatu yang bersifat manis, sampai target sudah berada di dalam cengkramannya.
Setelah itu barulah menunjukkan sikap dan perilaku yang sebenarnya, yaitu menyakiti ataupun sikap yang jahat.

Penyebab Munculnya Sindrom Misoginis sebagai Gangguan Mental

Ilustrasi misoginis. Sumber: Pixabay/Muhamed Hassan
Dilihat dari penyebabnya, misoginis bisa saja terjadi karena dua hal, yaitu kultural dan pengalaman masa lalu yang dialami.

1. Faktor Kultural

Sindrom misogini dapat terjadi karena faktor kultural, yaitu sejak dulu laki-laki selalu dituntut untuk berada di tingkat lebih tinggi daripada perempuan. Ini sering disebut dengan istilah budaya patriarki.
ADVERTISEMENT
Ini kemudian membentuk kepercayaan dan pola di mana laki-laki harus selalu mendapat hak dan keuntungan yang lebih besar, memiliki kekuatan fisik, dan kecerdasan yang harus berada di atas perempuan.

2. Faktor Masa Lalu

Misoginis dapat dipicu karena faktor masa lalu dan terjadi trauma pada seorang laki-laki sehingga ada beberapa hal yang membuat laki-laki mengubah pandangannya terhadap perempuan.
Selanjutnya trauma tersebut mendorong seorang laki-laki berubah membenci dan selalu menyalahkan perempuan terhadap segala hal yang terjadi.
Misoginis adalah sebuah sindrom yang mengakibatkan gangguan mental pada pengidapnya dengan attitude, gejala, dan ciri-ciri yang ditunjukkan mungkin berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya.
Maka dari itu, penting bagi wanita untuk meningkatkan kewaspadaan dalam memilih pasangan atau teman untuk menghindari seorang misoginis. (SR)
ADVERTISEMENT