Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Persamaan dan Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik
12 September 2023 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Persamaan dan perbedaan siklus litik dan lisogenik merupakan suatu hal yang harus dipelajari sebelum mengidentifikasi sebuah virus. Pasalnya, kedua siklus tersebut termasuk dalam sebuah siklus reproduksi virus.
ADVERTISEMENT
Siklus tersebut memiliki kemampuan dalam hal memperbanyak diri. Virus dapat bereproduksi dengan cara replikasi dan menggunakan bahan inti dari makhluk lain berupa DNA atau RNA.
Persamaan dan Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik
Dikutip dari buku Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X, Deden Abdurahman (2008: 111), siklus litik adalah suatu siklus perkembangbiakan pada virus yang puncaknya ditandai dengan matinya sel inang.
Sedangkan, pada siklus lisogenik sel inang pada tahap akhir siklus, tidak mengalami kematian atau kerusakan. Persamaan dan perbedaan siklus litik dan lisogenik adalah sebagai berikut.
1. Persamaan Siklus Litik dan Lisogenik
Siklus litik dan siklus lisogenik sama-sama memulai pengidentikasian sebuah virus dengan adsorbsi atau penempelan. Fase ini ditandai dengan melekatnya ekor virus pada reseptor khusus dinding bakteri.
ADVERTISEMENT
Metode yang digunakan dalam penempelan tersebut adalah Lock and Key. Hal ini didasarkan atas kecocokan sebuah molekul protein antara sel inang dengan virus.
Setelah proses penempelan, kedua siklus tersebut memiliki kesamaan tahapan lanjutan berupa penetrasi atau penyuntikkan. Fase tersebut ditandai dengan masuknya DNA virus ke dalam bakteri atau sel inang dengan meninggalkan kapsid di luar sel bakteri.
Baca juga: Apakah Itu Virus? Ini Penjelasannya
2. Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik
Kondisi awal sel inang atau bakteri pada siklus litik bersifat non virulen. Sedangkan, pada siklus lisogenik bersifat virulen.
Jumlah tahapan pada siklus litik terdiri dari lima tahapan, yaitu: adsorbsi, penetrasi, replikasi, perakitan, dan lisis. Sedangkan, jumlah tahapan pada siklus lisogenik terdiri dari empat tahapan yaitu: adsorbsi, penetrasi, penggabungan, dan pembelahan.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya kondisi sel inang dalam siklus litik akan lisis atau mati. Sedangkan, pada siklus lisogenik sel inang tidak mengalami lisis (mati).
Persamaan dan perbedaan siklus litik dan lisogenik terletak pada tahapan yang dilakukan. Persamaannya terletak pada kedua tahap awal yaitu adsorbsi dan penetrasi. Perbedaannya terletak pada kondisi akhir sel inang yang mati pada siklus litik sedangkan siklus lisogenik tidak. (MAE)