Konten dari Pengguna

Mengenal Perubahan Energi yang Terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
14 Mei 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perubahan Energi yang Terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Sumber: Pexels/KindelMedia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perubahan Energi yang Terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Sumber: Pexels/KindelMedia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perubahan energi yang terjadi pada pembangkit listrik tenaga surya adalah ketika energi matahari berubah menjadi energi listrik yang dapat digunakan. Seperti yang diketahui, matahari merupakan bintang yang dapat memancarkan cahaya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sinar matahari tidak akan pernah habis atau redup selama bumi masih berputar. Maka dari itu, cahaya matahari dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan karena mengandung energi yang stabil.

Perubahan Energi yang Terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Ilustrasi Perubahan Energi yang Terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Sumber: Pexels/TrinhTran
Menurut buku Teknologi Tenaga Surya: Pemanfaatan dalam Bentuk Energi Panas karya Sudjito Soeparman (2015), tenaga surya berasal dari energi yang dihasilkan oleh radiasi sinar matahari yang mencapai permukaan bumi.
Dalam perjalanan menuju bumi, sinar surya harus melalui ruang hampa udara, sehingga terjadi pengurangan intensitas energi. Meskipun demikian, energi surya masih dapat dimanfaatkan setelah melalui beberapa tahapan pengolahan.
Menurut buku Sistem Hybrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) karya Tasdik Darmana, M.T., dkk., sistem kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Penangkapan Energi Matahari

PLTS menggunakan panel surya, yang juga dikenal sebagai fotovoltaik (PV) untuk menyerap energi matahari. Panel surya terdiri dari sel surya yang terbuat dari bahan semikonduktor, seperti silikon, yang mampu menghasilkan arus listrik saat terpapar sinar matahari.
Kapasitas penyerapan energi oleh panel surya bersifat terbatas. Oleh karena itu, umumnya panel surya dihubungkan dengan serangkaian modul surya. Modul tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam sistem dengan kapasitas yang lebih besar.

2. Proses Fotovoltaik

Proses fotovoltaik berlangsung ketika sinar matahari menyentuh panel surya, sehingga terjadi penyerapan energi dari cahaya matahari (foton) oleh sel surya. Saat energi foton diserap, elektron dalam bahan semikonduktor bergerak menciptakan arus listrik.
Aliran listrik tersebut kemudian dapat dialirkan melalui kabel dan diarahkan ke dalam sistem tenaga listrik untuk disimpan dan digunakan.
ADVERTISEMENT

3. Inverter dan Konversi Listrik

Perubahan energi yang terjadi pada pembangkit listrik tenaga surya adalah listrik dengan arus searah (DC). Namun, mayoritas rumah tangga dan bisnis menggunakan arus bolak-balik (AC).
Maka dari itu, PLTS dilengkapi dengan inverter yang bertugas mengubah arus listrik DC menjadi AC. Dengan begitu, seluruh perangkat dan jaringan listrik rumah tangga dapat menggunakannya.

4. Pemanfaatan Energi Listrik

Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau bisnis di tempat panel surya terpasang.
Sementara energi yang tidak terpakai, dapat disimpan dalam baterai untuk digunakan saat malam hari atau ketika cuaca tidak bersahabat.

5. Koneksi ke Jaringan Listrik Umum

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menghasilkan energi lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh pemiliknya, dapat disalurkan ke jaringan listrik umum (grid).
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, pemilik panel surya dapat menerima kredit energi atau kompensasi dari penyedia listrik.
Dari penyerapan sinar matahari hingga distribusi listrik, perubahan energi yang terjadi pada pembangkit listrik tenaga surya adalah proses yang ramah lingkungan. Memanfaatkan energi surya dapat berkontribusi menjaga bumi untuk generasi selanjutnya. (ALF)