Konten dari Pengguna

Mengenal Pharming dan Cara Menghindarinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
10 September 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pharming Adalah. Sumber: Pixabay/ VickyGharat
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pharming Adalah. Sumber: Pixabay/ VickyGharat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pharming adalah salah satu jenis kejahatan internet yang sering kali dikhawatirkan berbagai kalangan. Bagaimana tidak, hingga kini pharming telah memakan banyak korban pengguna internet dengan kerugian yang beragam.
ADVERTISEMENT
Dibanding jenis kejahatan lainnya, pharming termasuk cukup sulit dideteksi. Hal ini karena metodenya yang lebih halus dan lebih meyakinkan para korbannya.

Pharming Adalah

Ilustrasi Pharming Adalah. Sumber: Pixabay/ VickyGharat
Dikutip dari buku Bernalar Sebelum Klik, Agus Sudibyo (2023:43-44), pharming adalah penipuan online dengan modus menggiring pengguna internet untuk mengakses situs web palsu yang berbahaya bagi keselamatan datanya.
Saat pengguna ingin mengakses suatu situs web, tanpa sadar pengguna tersebut sudah dibelokkan ke situs web tiruannya. Begitu situs web palsu tersebut di-klik, pelaku pharming (pharmer) akan mendapat akses untuk menjarah berbagai informasi pribadi pengguna.
Banyak sekali informasi pribadi korban yang bisa diambil pharmer, mulai dari password, nomor akun, dan lainnya. Para pharmer umumnya mengincar akun kredensial berbagai situs dan aplikasi penting, seperti bank, pinjaman online, hingga e-commerce.
ADVERTISEMENT
Dengan mencuri informasi rahasia korbannya, pharmer biasanya akan memanfaatkan informasi kredensial tersebut untuk menguras uang korbannya.

Cara Menghindari Pharming

Ilustrasi Pharming Adalah. Sumber: Pixabay/ TheDigitalArtist
Setiap pengguna internet tentu tidak ingin menjadi korban pharming. Karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam mengakses internet sekaligus memahami hal-hal yang harus dilakukan agar terhindar dari serangan pharming. Berikut di antaranya.

1. Mengaktifkan Two Factor Authentication

Two Factor Authentication atau 2FA merupakan salah satu metode paling efektif yang dapat dilakukan untuk menghindari pharming. Metode ini harus diterapkan dalam setiap transaksi keuangan yang dilakukan.
2FA umumnya berbentuk password dengan kode OTP atau nomor PIN. Biasanya setelah melakukan 2FA, pengguna akan diberikan pemberitahuan setiap melakukan transaksi, baik melalui SMS atau email.

2. Mengetahui Ciri-Ciri Web Palsu

Walaupun secara tampilan web palsu sangat mirip dengan web asli, namun terdapat sejumlah ciri-ciri web palsu yang bisa diamati.
ADVERTISEMENT
Pertama, biasanya web palsu tidak mempunyai sertifikat SSL yang valid. Dalam artian, URL web palsu tidak diawali dengan “https”. Jika URL yang diakses diawali dengan “http” atau SSL lainnya, web tersebut patut dicurigai.
Kedua, domain web palsu umumnya agak aneh dan asing. Untuk diketahui, biasanya domain web resmi diakhiri dengan “.com” atau “.co.id”. Ketiga, sering kali web palsu memiliki huruf typo di nama lembaga atau di deskripsi web-nya.

3. Menghindari Penggunaan WiFi Publik

Meski WiFi publik banyak membantu saat tidak punya kuota, namun WiFi publik lebih rentan peretasan dibandingkan koneksi pribadi. Karena itu, hindari menggunakan WiFi publik, terutama saat ingin bertransaksi.
Demikian penjelasan mengenai pharming beserta cara menghindarinya. Karena pharming adalah kejahatan internet yang sudah memakan banyak korban, diperlukan kewaspadaan yang lebih tinggi saat mengakses internet. (YAS)
ADVERTISEMENT