Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Pola Lantai Tari Gending Sriwijaya beserta Sejarahnya
7 Desember 2023 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Para penari perlu mengetahui dan memahami pola lantai tari Gending Sriwijaya. Tari Gending Sriwijaya merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Istilah Gending Sriwijaya berasal dari makna kata "Gending" yang artinya alunan atau suara. Sedangkan "Sriwijaya" yang berarti melambangkan Kerajaan Sriwijaya (kerajaan besar di Palembang).
Pola Lantai Tari Gending Sriwijaya dan Sejarahnya
Pola lantai tari Gending Sriwijaya menggunakan pola lantai lurus garis vertikal berbentuk V. Pola lantai tari digunakan untuk memperindah pertunjukan tari yang dilalui oleh penari di atas panggung.
Tari ini tercipta dengan diawali penciptaan lagu atau melodi oleh Ahmad Dahlan Mahibat. Lalu, pembuatan syair Gending Sriwijaya dilanjutkan oleh Nungcik AR.
Setelah syair lagu selesai diciptakan, pembuatan gerak tari ini diciptakan oleh Sukaenah A. Rozak dan Tina Haji Gung. Dikutip dari buku Modul Bahasa Indonesia, Agus Susano (2021: 64), tari ini menggambarkan keagungan dan kejayaan dari kerajaan Sriwijaya.
ADVERTISEMENT
Dulunya, tarian hanya dipentaskan untuk penyambutan bagi tamu kerajaan. Tari Gending Sriwijaya merupakan tari yang menggambarkan kegembiraan gadis-gadis Palembang saat menerima tamu yang agung atau yang diagungkan.
Kegembiraan tersebut diikuti dengan sikap ramah, terbuka, dan tulus dari tuan rumah. Tarian ini biasanya dibawakan oleh 9 orang wanita. Tari Gending Sriwijaya pertama kali dipentaskan ke publik pada tanggal 2 Agustus 1945, di halaman Masjid Agung Palembang.
Pementasan tersebut dalam rangka pelaksanaan upacara penyambutan. Upacara tersebut untuk menyambut kedatangan M. Syafei Ketua Sumatora Tyuo In dan Djamaluddin Adinegoro selaku Ketua Dewan Harian Sumatera pada saat itu.
Sekarang, fungsi tari Gending Sriwijaya adalah sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke Palembang. Misalnya presiden, menteri, gubernur, duta besar, anggota kerajaan, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan mengenai pola lantai tari Gending Sriwijaya yang dapat dipelajari para penari pemula, tekhusus yang berada di daerah Sumatera Selatan akan warisan tarian ini dapat tetap lestari. (Msr)