Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Proses Memperbanyak Diri Virus dan Tahapannya
12 September 2023 17:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Satu-satunya ciri yang dimiliki oleh virus adalah mampu bereproduksi. Virus dapat memperbanyak diri hanya jika berada dalam sel inang pada tubuh manusia. Proses memperbanyak diri virus disebut replikasi.
ADVERTISEMENT
Secara umum virus hanya terdiri dari asam nukleat dan protein kapsid. Struktur tubuh virus pada bagian luar memiliki nama protein reseptor. Virus dapat menginfeksi apabila struktur tersebut cocok dengan reseptor pada membrane sel inang.
Proses Memperbanyak Diri Virus dan Tahapannya
Proses memperbanyak diri virus disebut replikasi. Dikutip dari laman stekom.ac.id, replikasi virus adalah pembentukan virus yang dibentuk secara biologis. Replikasi ini hanya bisa dilakukan oleh virus di dalam sel inang, karena virus tersebut adalah partikel aseluler atau bukan sel yang ada di dalam tubuh.
Virus membutuhkan bahan inti (DNA atau RNA) sel makhluk lain untuk bereplikasi (bereproduksi). Ada dua cara replikasi virus, yaitu melalui siklus litik dan daur lisogenik.
1. Siklus Litik
ADVERTISEMENT
Pada fase ini ditandai dengan melekatnya ekor virus (bakteriofage) pada reseptor khusus dinding bakteri. Penempelan melalui metode Lock and Key, di mana didasarkan atas kecocokan molekul protein antara sel inang dengan virus.
Pada fase ini, ditandai dengan masuknya DNA virus ke dalam sel inang dengan meninggalkan kapsid di luar sel bakteri. Masuknya DNA virus ke DNA bakteri didorong oleh tenaga kontraksi dari bagian kapsid atau kepala pada bakteriofage.
Pada fase ini ditandai dengan:
ADVERTISEMENT
Fase ini ditandai dengan peristiwa perakitan kapsid pada kepala, ekor, dan serabut menjadi bagian yang utuh, sedangkan DNA virus masuk di dalamnya. Setelah DNA masuk, terbentuklah virus baru yang disebut virion.
Pada fase ini ditandai dengan peristiwa pecahnya dinding bakteri karena pengarus enzim lisozim yang dibentuk oleh virion. Dan sel inang lama ditinggalkan dalam kondisi rusak dan mati.
2. Siklus Lisogenik
Siklus ini diberi nama lisogenik karena sel inang dapat bertahan dan tidak rusak pada akhir siklus. Lisogenik merupakan sel inang yang mempunyai ketahanan diri terhadap serangan virus. Ketahanan diri sel inang (bakteri) terhadap serangan virus disebut virulensi.
Siklus lisogenik sendiri mempunyai 4 tahapan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Pada fase ini ditandai dengan melekatnya ekor virus (bakteriofage) pada reseptor khusus dinding bakteri. Penempelan melalui metode Lock and Key, di mana didasarkan atas kecocokan molekul protein antara sel inang dengan virus.
Pada fase ini, ditandai dengan masuknya DNA virus ke dalam sel inang dengan meninggalkan kapsid di luar sel bakteri. Masuknya DNA virus ke DNA bakteri didorong oleh tenaga kontraksi dari bagian kapsid atau kepala pada bakteriofage.
Pada fase ini DNA virus menyisip ke dalam DNA bakteri sehingga DNA bakteri mengandung materi genetik virus. DNA virus yang telah menyisip pada DNA bakteri tidak dapat aktif untuk mengambil alih kendali metabolisme dari DNA bakteri, dikarenakan mempunyai virulensi.
ADVERTISEMENT
Pada fase ini, profage akan berada di dalam tubuh bakteri selama bakteri masih mempunyai virulensi. Ketika sel bakteri mengalami pembelahan, DNA virus juga ikut sehingga terbentuklah dua sel bakteri yang masing-masing mengandung profage.
Jadi proses memperbanyak diri virus disebut replikasi. Terdapat dua cara replikasi virus yaitu, siklus litik dan siklus lisogenik. Demikian penjelasan mengenai replikasi virus. Semoga dapat menambah wawasan.
(LFP)