Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Sejarah Kebudayaan Ngandong dan Ciri-cirinya
2 Desember 2023 10:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebudayaan Ngandong merupakan kebudayaan manusia purba di Indonesia yang populer hingga mancanegara. Ngandong terletak di Kabupaten Blora (Provinsi Jawa Tengah), dekat Kabupaten Ngawi (Provinsi Jawa Timur).
ADVERTISEMENT
Indonesia termasuk kawasan terpenting dalam persebaran manusia-manusia purba di Asia Tenggara. Oleh sebab itu, pembahasan ini menarik untuk dipelajari.
Sejarah Kebudayaan Ngandong
Dari seluruh wilayah Asia Tenggara, Indonesia memiliki paling banyak fosil dan tulang belulang manusia purba atau prasejarah. Banyak hasil dari kebudayaan Ngandong berupa alat-alat hingga senjata berburu.
Menurut buku Sejarah Asia Tenggara, Yoseph Vincent Panggabean (2020), Kebudayaan Ngandong adalah kebudayaan yang didukung oleh jenis manusia Homo seperti Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang menghuni Lapisan Pleistosen atas (Herianto, 2019:48).
Kebudayaan Ngandong termasuk dalam zaman batu tua atau Paleolithikum. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun lamanya. Perkembangan mereka masih sangat lambat karena alam masih liar dan labil.
ADVERTISEMENT
Menurut sejarah , alat-alat yang ditemukan antara lain adalah kapak genggam dari batu, alat serpih, serta alat-alat yang terbuat dari tulang dan tanduk.
Dengan ditemukannya alat-alat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia purba pada zaman tersebut cara hidupnya dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
Ciri-ciri Kebudayaan Ngandong
Terdapat ciri-ciri yang membedakan kebudayaan Ngandong dengan kebudayaan lainnya. Berikut ciri-cirinya.
1. Jenis Manusia Purba
Jenis manusia purba yang menjadi pelaku kebudayaan Ngandong adalah Homo Wajakensis dan Homo Soloensis. Hal ini dibuktikan oleh fosil mereka yang ditemukan beserta alat-alat hasil kebudayaan mereka.
2. Alat-alat
Alat-alat yang ditemukan berupa kapak genggam batu, alat penusuk, dan alat-alat dari tulang dan tanduk. Tanduk menjangan dan duri ikan pari digunakan sebagai mata tombak.
ADVERTISEMENT
3. Cara Hidup
Cara hidup manusia Zaman Batu Tua adalah dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Hewan buruannya antara lain kerbau, banteng, kuda, monyet, dan sebagainya. Mereka hidup nomaden (berpindah-pindah).
Kebudayaan Ngandong menjelaskan tentang situs manusia prasejarah yang dikenal banyak orang. Dengan mempelajarinya, wawasan masyarakat tentang sejarah peradaban manusia akan semakin luas. Semoga informasi ini dapat bermanfaat! (DVA)