Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Sistem Warna Additive beserta Jenis-jenis Warna Lainnya
15 September 2023 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Warna additive adalah salah satu jenis warna yang bersumber dari pancaran cahaya. Pancaran dari cahaya tersebut menyorot ke sebuah benda dan menghasilkan sebuah warna.
ADVERTISEMENT
Warna merupakan suatu hal yang dapat memberikan sugesti, dampak psikologis, dan suasana hati bagi seseorang yang melihatnya. Oleh karena itu, warna adalah salah satu jenis komunikasi dalam bentuk visual.
Sistem Warna Additive
Dikutip dari buku Manajemen Warna dan Desain, Sarwo Nugroho (2015: 25), arti warna additive adalah salah satu jenis warna yang terbagi menurut kejadiannya. Additive merupakan sebuah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spektrum.
Sistem warna additive merupakan sebuah konsep dalam ruang lingkup warna yang berpusat pada penambahan cahaya dari tiga jenis warna. Warna ini sekaligus menjadi warna pokok additive dalam komputer yang disebut model warna RGB.
Warna dasar tersebut adalah merah (red), hijau (green), dan biru (blue). Adapun teknik dari sistem warna ini termasuk salah satu konsep fundamental dalam dunia warna dan sudah lama digunakan dalam dunia digital seperti televisi, proyektor dan komputer.
ADVERTISEMENT
Di dunia seni rupa, warna additive ini umumnya digunakan pada medium yang menggunakan proyeksi cahaya, salah satu contohnya adalah panggung teater maupun karya seni instalasi.
Jenis-jenis Warna
Warna terbagi menjadi tiga jenis warna utama. Tiga jenis warna tersebut adalah sebagai berikut.
1. Warna Primer
Warna ini merupakan jenis warna utama yang tidak dibuat dari warna lain. Justru, warna lain dapat dihasilkan dari campuran beberapa warna primer. Warna-warna yang tergolong warna primer adalah merah, hijau, dan juga biru.
Campuran dari ketiga warna tersebut jika disatukan dalam jumlah yang sama akan menghasilkan warna putih. Hal ini berarti, warna merah, hijau, dan biru adalah bahan dasar untuk pembuatan cahaya putih. Dalam ilmu fisika, ketiga warna tersebut disebut sebagai warna primer.
ADVERTISEMENT
2. Warna Sekunder
Jenis warna utama selanjutnya adalah warna sekunder. Warna ini merupakan salah satu jenis warna yang terbuat dari campuran dua warna primer.
Warna sekunder memerlukan dua macam warna primer (merah, hijau, atau biru) yang berbeda untuk membentuk satu warna sekunder. Campuran dari dua warna primer yang dipilih akan menghasilkan warna ungu, jingga, dan hijau.
3. Warna Tersier
Warna tersier adalah warna hasil dari campuran warna primer dan warna sekunder dalam jumlah yang sama. Contoh warna ini adalah biru keunguan, biru kehijauan (pirus), kuning-oranye (amber), merah-oranye (vermilion), merah keunguan (magenta), dan kuning kehijauan (chartreuse).
Baca juga: 11 Jenis Warna Orange Beserta Sifatnya
Warna additive adalah warna primer yang dihasilkan dari pantulan cahaya . Warna merupakan suatu hal yang akan selalu dilihat dalam kehidupan manusia. (MAE)
ADVERTISEMENT