Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Tangga Nada Pentatonis dan Jenisnya
25 Agustus 2023 21:39 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 20 September 2023 14:48 WIB
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia musik , tangga nada pentatonis adalah jenis tangga nada yang terdiri dari lima nada atau swara, di mana tidak terdapat nada "setengah" atau "semitone". Seperti namanya, "penta" berarti lima dan "tonis" berarti nada, sehingga tangga nada ini terdiri dari lima nada.
ADVERTISEMENT
Tangga nada merupakan sebuah rangkaian notasi musik yang tersusun secara berurutan berdasarkan jarak dasar. Mulai dari nada dasar hingga nada oktaf, seperti do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Dengan kata lain, tangga nada yaitu susunan dari not-not musik yang berurutan dan tersusun.
Pengertian Tangga Nada Pentatonis
Mengutip buku Kreatif Tematik Peristiwa dalam Kehidupan Kelas V untuk SD/MI oleh Tim Tunas Karya Guru (2019: 18), pengertian tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang menggunakan lima nada pokok dengan jarak yang berbeda-beda.
Secara sederhana, tangga nada pentatonis adalah salah satu jenis tangga nada yang memiliki lima nada yang tersusun secara khas dan sederhana.
Tangga nada ini memiliki karakteristik yang kental dengan nuansa musik tradisional Indonesia dan sering digunakan dalam berbagai jenis musik modern. Penggunaan tangga nada pentatonis memberikan warna yang khas dan membuat suatu lagu terdengar berbeda dengan penggunaan tangga nada lainnya.
ADVERTISEMENT
Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antar nada serta pilihan nada yang didengar. Penggunaan nada pentatonis dapat digunakan untuk musik modern dan musik tradisional.
Tangga nada pentatonis ini sendiri terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu tangga nada pelog dan tangga nada slendro. Sementara itu contoh alat musik yang digunakan untuk tangga nada satu ini yaitu gamelan jawa, Bali, Sunda, Madura, dan Batak.
Jenis Tangga Nada Pentatonis dalam Musik
Terdapat dua jenis tangga nada pentatonis, yakni tangga nada pelog dan tangga nada slendro. Kedua jenis tangga nada ini umumnya dipakai pada alat musik tradisional, misalnya gamelan. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Tangga Nada Pentatonis Pelog
Musik yang berasal dari tangga nada pelog sendiri memiliki karakteristik yang menenangkan dan memiliki kesan penghormatan.
ADVERTISEMENT
Tangga nada pelog merupakan tangga nada yang mempunyai 5 (lima) nada dan biasanya dipakai pada alat musik gamelan Jawa dan Bali. Tangga nada ini umumnya ditulis dalam 5 nada saja.
2. Tangga Nada Pentatonis Slendro
Sementara itu, tangga nada slendro memiliki karakteristik musik yang menyenangkan, gagah, berani, gembira, dan lincah. Jika pada tangga nada pelog mempunyai jarak nada yang cukup besar, maka sebaliknya tangga nada slendro mempunyai jarak antar nada yang cukup kecil.
Tangga nada pentatonis terbagi menjadi 5 (lima) dengan perbedaan jarak kecil yakni do, re, mi, sol, dan la.
Ciri Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis memiliki ciri khas yang membedakannya dari tangga nada lain. Dikutip dari Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2 oleh Nidaul Janah (2021: 12), berikut adalah beberapa ciri tangga nada pentatonis.
ADVERTISEMENT
1. Hanya Memiliki Lima Nada Pokok
Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang hanya terdiri atas lima nada pokok. Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang didengar.
2. Pengurangan Dua Nada
Tangga nada dasar memiliki tujuh not atau nada pokok, yaitu c, d, e, f, g, a, dan b. Karena tangga nada pentatonis hanya memiliki lima nada pokok, berarti terdapat pengurangan dua nada dari tangga nada dasar tersebut.
Ada dua jenis tangga nada pentatonis yang umumnya dikenal, yaitu:
Pengurangan dua nada ini menciptakan pola lima nada yang unik. Dengan begitu, tangga nada pentatonis akan terdengar berbeda dari jenis tangga nada lainnya.
3. Pembagian Jenis Tangga Nada
Berdasarkan susunan nadanya, tangga nada pentatonis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
4. Suasana Lagu yang Berbeda
Perbedaan susunan nada pada tangga nada slendro dan pelog menciptakan suasana lagu yang berbeda. Lagu dengan tangga nada slendro bersifat gembira, semangat, dan kadang fantastis. Sementara itu, tangga nada pelog akan memberikan perasaan tenang, hormat, dan memuja.
5. Banyak Digunakan dalam Musik Tradisional
Seni musik tradisional di Indonesia kebanyakan menggunakan tangga nada pentatonis, contohnya pada musik gamelan Sunda, Jawa, dan Bali.
Cara membaca tangga nada pentatonis di setiap daerah juga berbeda-beda (tergantung pada bahasa yang dipakai), meskipun sama-sama memiliki lima nada pokok. Misalnya, di gamelan Jawa, terdapat dua jenis tangga nada pentatonis yang dikenal sebagai "titik laras slendro" dan "titik laras pelog".
ADVERTISEMENT
Tidak hanya di Indonesia, penggunaan tangga nada pentatonis juga banyak ditemukan dalam beragam musik tradisional di negara lain, seperti Jepang dan Tiongkok.
Perbedaan Tangga Nada Mayor dan Minor
Selain tangga nada pentatonis, dunia musik juga mengenal tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak tangga nada, yaitu satu dan setengah.
Secara umum, tangga nada diatonis dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Berikut adalah perbedaan tangga nada mayor dan minor.
Nada Mayor
Tangga nada mayor adalah jenis tangga nada yang susunan nada-nadanya berjarak 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Lagu mayor menggunakan pola tangga nada mayor, yaitu do-re-mi-fa-so-la-si-do (oktaf) dengan nada dasar (nada awal) 'do'.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri tangga nada mayor antara lain bersifat riang gembira dan bersemangat. Salah satu contoh lagu yang menggunakan jenis tangga nada ini adalah lagu "Anak Kambing".
Nada Minor
Tangga nada minor adalah jenis tangga yang mempunyai susunan jarak nada 1-1/2-1-1-1/2-1-1. Pola melodinya hampir sama dengan tangga nada mayor, tetapi berbeda pada nada dasarnya saja.
Ciri-ciri tangga nada minor antara lain bersifat sedih dan kurang bersemangat. Beberapa contoh lagu bertangga nada minor adalah "Gugur Bunga" dan "Syukur".
(Amanda & SFR)