Konten dari Pengguna

Mengenal Tradisi Sacapmeh Menjelang Imlek

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
30 Januari 2025 8:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sacapmeh adalah. Sumber : Pixabay/Cuiyulong
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sacapmeh adalah. Sumber : Pixabay/Cuiyulong
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Hokkian arti Sacapmeh adalah malam ketiga puluh. Sa Cap Meh dirayakan pada malam ke-30 bulan 12 dalam penanggalan Cina yaitu di malam menjelang pergantian tahun atau malam Tahun Baru Imlek.
ADVERTISEMENT
Malam tersebut menjadi penting di kalangan orang Tionghoa karena menandakan berakhirnya satu tahun dan dimulainya tahun yang baru.

Mengenal Tradisi Sacapmeh Menjelang Imlek Bagi Masyarakat Tionghoa

Ilustrasi sacapmeh adalah. Sumber : PIxabay/Diudiu Zoule
Sacapmeh adalah tradisi yang dilakukan oleh warga Tionghoa menjelang Tahun Baru Imlek.
Pada Sa Cap Meh selain berkumpul bersama keluarga, biasanya disajikan berbagai macam makanan seperti nasi, lauk dan buah disertai teh, juga arak yang disusun sedemikian rupa di depan altar untuk mendoakan para leluhur.
Porsi makanan yang disajikan pun banyak karena harus disisakan untuk disantap selama beberapa hari dalam perayaan Imlek. Bahan makanan yang dipilih pada saat Sa Cap Meh adalah bahan yang melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, keselamatan, keberuntungan, kesehatan, kesetiaan, harapan dan panjang umur.
ADVERTISEMENT
Diharapkan dengan mengonsumsi makanan yang memiliki makna tersebut, sepanjang tahun mereka akan dilimpahkan hal-hal yang baik.
Sebagai contoh, rebung melambangkan harapan dan keberuntungan, mie melambangkan panjang umur, ayam dan ikan melambangkan kebahagiaan serta bebek melambangkan kesetiaan dan ketaatan.
Cara penataannya juga mengandung makna tersendiri. Kue keranjang disusun tinggi ke atas dengan harapan rezeki seseorang setiap tahun akan bertambah tinggi. Kue keranjang dengan tekstur yang lengket melambangkan keluarga yang selalu rukun.
Buah jeruk mandarin menjadi lambang keberuntungan, sehingga selalu disajikan dalam perayaan Sa Cap Meh. Selain keberuntungan, jeruk mandarin juga menjadi simbol kekayaan dan keutuhan.
Dikutip dari buku Budaya Organisasi, Kebajikan Timur dan Kepemimpinan, Ongky Setio Kuncono (2023:15), merayakan Imlek selain berkumpul bersama keluarga juga menjadi sarana koreksi diri untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
ADVERTISEMENT
Pada saat memasuki Cu Si yaitu waktu sekitar pukul 23.00 – 01.00 WIB biasanya digelar sembahyang untuk mengucap syukur kepada Tuhan dengan penuh khidmat.
Dilanjutkan dengan saling menghormat dan saling mendoakan satu sama lain, dengan harapan semoga di tahun ini semua dapat menjadi lebih baik dan segala harapan mulia dapat tercapai.
Penghormatan biasanya diberikan terlebih dahulu kepada kedua orang tua atau yang paling dituakan di keluarga, baru dilanjutkan kepada saudara yang lain.
Sacapmeh adalah makan malam besar bersama keluarga menjelang Tahun Baru Imlek yang menjadi tradisi warga Tionghoa. (EA)