Konten dari Pengguna

Mengenal Tumbuhan dengan Fase Sporofit yang Tidak Dominan pada Siklus Hidupnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
21 Mei 2024 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tumbuhan dengan fase sporofit yang tidak dominan pada siklus hidupnya adalah, foto:pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tumbuhan dengan fase sporofit yang tidak dominan pada siklus hidupnya adalah, foto:pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tumbuhan dengan fase sporofit yang tidak dominan pada siklus hidupnya adalah tumbuhan yang dapat menghasilkan spora. Fase sporofit tersebut biasanya terdapat pada siklus hidup tumbuhan aseksual.
ADVERTISEMENT
Selain itu tumbuhan yang mengalami fase tersebut melalui proses pembelahan sel secara meiosis yang dapat menghasilkan sel haploid. Kemudian sel haploid tersebut akan menghasilkan individu multiseluler tanpa melakukan gabungan dengan sel lainnya.

Mengetahui Tumbuhan dengan Fase Sporofit yang Tidak Dominan pada Siklus Hidupnya

Ilustrasi Tumbuhan dengan fase sporofit yang tidak dominan pada siklus hidupnya adalah, foto:pexels
Dikutip dari buku Pelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI, Sutarjo (2023:119), fase sporofit adalah fase tumbuhan yang dapat menghasilkan spora. Fase tersebut hanya terjadi pada beberapa tumbuhan saja.
Meskipun pada tumbuhan tertentu mengalami fase sporofit, ada yang fase sporofitnya dominan ataupun tidak dominan dalam siklus hidupnya. Tumbuhan dengan fase sporofit yang tidak dominan pada siklus hidupnya adalah tumbuhan lumut.
Tumbuhan lumut merupakan organisme yang berasal dari kingdom plantae . Organisme ini hidup dengan tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati serta tidka mempunyai pembuluh angkut.
ADVERTISEMENT
Fase sporofit pada tumbuhan lumut dimulai sejak terbentuknya sel zigot hasil dari proses fertilisasi (pembuahan gamet jantan dan gamet betina). Kemudian sel zigot berkembang menjadi embrio yang nantinya akan berdiferensiasi menjadi bagian kaki, seta, serta spongarium.
Pada bagian kaki akan penetrasi atau masuk ke arah batang gametofit. Di mana pada batang tersebut terdapat transfer air melalui sel dan terjadinya perpindahan nutrisi dari gametofit ke sporofit. Sementara pada bagian seta akan melakukan pemanjangan dengan cepat dan menciptakan spongarium yang terdapat di bagian atas setelah daun gametofit.
Apabila spongarium dewasa (kapsul) dan seta sudah mencapai umur dewasa akan memiliki struktur anatomi yang lebih kompleks. Selain itu seta juga akan memiliki ukuran yang lebih tinggi dan siap masuk pada tahap penyebaran spora.
ADVERTISEMENT
Spongarium dewasa (kapsul) yang sudah dewasa akan berubah menjadi kering dan tercipta struktur seperti lidah yang disebut dengan operkulum. Bagian operkulum ini akan dikelilingi oleh gigi peristom yang memiliki fungsi sebagai pelindung spora dan akan terbuka ketika lingkungan mendukung.
Ketika lingkungan mendukung spora akan terbang dan jatuh pada lingkungan baru dan akan tumbuh menjadi individu baru. Selanjutnya akan tumbuh lagi menjadi tumbuhan lumut baru.
Tumbuhan dengan fase sporofit yang tidak dominan pada siklus hidupnya adalah tumbuhan lumut yang dapat menghasilkan spora. Pada tumbuhan lumut fase gametofit lebih dominan dibandingkan dengan fase sporofit. (PAM)