Mengenal Warna Subtractive dan Metode Pencampuran Warna

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
15 September 2023 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi warna subtractive. Sumber: Pixabay / Myriams-Fotos
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warna subtractive. Sumber: Pixabay / Myriams-Fotos
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam tata cahaya, terdapat dua metode pencampuran warna, yaitu metode additive dan subtractive. Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya, sedangkan warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan (pigmen).
ADVERTISEMENT
Warna diartikan sebagai suatu kesan yang diperoleh mata dengan bantuan cahaya. Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya tersebut.
Dalam seni rupa, warna memiliki beberapa fungsi, antara lain fungsi estetik (keindahan), fungsi simbolik, juga fungsi ekspresi.

Warna Subtractive dan Metode Pencampuran Warna

Ilustrasi warna subtractive. Sumber: Pixabay / whitedaemon
Ada tiga jenis warna, yaitu warna primer, warna sekunder, dan warna tersier. Warna primer adalah warna dasar, sedangkan warna sekunder adalah warna yang diperoleh dari campuran warna primer.
Sementara itu, warna tersier adalah campuran dari warna primer dengan warna sekunder, dengan perbandingan yang sama.
Dalam proses pencampuran warna, terdapat dua metode pencampuran warna yang dikenal.

1. Metode Pencampuran Warna Additive

Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya. Metode pencampuran warna additive adalah metode pencampuran warna primer cahaya, yang terdiri dari warna red (merah), green (hijau), dan blue (biru). Ketiga warna primer cahaya ini bisa disebut warna RGB.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Journalism Today, Andi Fachrudin, (2020: 264), campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau oranye.
Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menghasilkan nuansa ungu atau magenta.
Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additive primer menghasilkan nuansa warna kelabu, dan jika ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka akan menghasilkan warna putih.

2. Metode Pencampuran Warna Subtractive

Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan, atau disebut dengan pigmen. Maksudnya, warna tersebut menggunakan suatu zat penghasil warna sebagai sumber warnanya, misalnya dari cat.
Proses pencampuran warna subtractive, berbeda dengan pencampuran warna cahaya (additive), karena dalam pencampuran warna subtractive, warna yang digunakan merupakan warna cyan, magenta, dan yellow. Ketiga warna ini dikenal sebagai warna CMY.
ADVERTISEMENT
Dengan metode ini, pencampuran warna cyan dan magenta akan menghasilkan warna ungu. Pencampuran warna cyan dan yellow (kuning) akan menghasilkan warna hijau, dan pencampuran warna magenta dan kuning akan menghasilkan warna jingga atau oranye.
Demikianlah penjelasan mengenai warna subtractive dan metode pencampuran warna. Mudahnya, warna subtractive adalah warna yang berasal dari zat penghasil warna, seperti pada cat rumah. (ARN)