Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Minal Aidin atau Minal Aidzin? Ini Jawaban yang Paling Tepat
30 Maret 2025 9:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Saat Lebaran, akan banyak orang yang bermaaf-maafan. Pada momen tersebut, beberapa orang masih bingung dengan kata yang diucapkan selama bermaafan antara minal aidin atau minal aidzin.
ADVERTISEMENT
Kata yang tepat dalam pengucapan dan penulisan adalah minal aidin. Umat muslim bisa mengucapkannya secara langsung atau mengetikkannya lewat chat. Kata tersebut bukan hanya tradisi yang digaungkan saat Idulfitri melainkan memiliki makna yang bagus.
Minal Aidin atau Minal Aidzin? Ketahui Kata yang Tepat dan Maknanya
Ketika Hari Raya Idulfitri, tradisi saling memaafkan sudah mengakar di kalangan masyarakat Indonesia. Sedangkan negara lainnya tidak seramai di tanah air karena kebiasaan bermaaf-maafan keliling ke sanak saudara dan tetangga hanya ada di nusantara.
Ketika bermaafan, ada istilah familier yang kerap diucapkan oleh umat muslim. Namun masih muncul kebingungan antara minal aidin atau minal aidzin. Kata yang benar adalah minal aidin bukan minal aidzin.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Lentera Hati oleh M. Quraish Shihab (2007:404), dari segi bahasa, minal aidin berarti "semoga kita termasuk orang-orang yang kembali." Kembali yang dimaksud dalam konteks ini adalah kembali kepada fitrah. Fitrah yaitu asal kejadian, kesucian dan agama yang benar.
Selama satu tahun hidup, tentu ada banyak dosa yang ditorehkan manusia terhadap sesamanya baik yang disengaja atau tidak disengaja. Untuk menghapuskannya diperlukan permintaan maaf sehingga kesalahan yang telah dilakukan dapat termaafkan. Dengan demikian maka manusia bisa kembali ke fitrah.
Untuk istilah yang sering diucapkan umat muslim saat bersalaman adalah "Minal aidin wal faizin". Kata-kata ini menyiratkan harapan dan doa yang baik untuk semua orang yang ditemui.
Dengan adanya tradisi saling memaafkan ini, maka hubungan antar sesama manusia menjadi rukun dan harmonis. Tujuan dari perayaan Hari Raya pun tercapai untuk kembali ke fitrah karena semua orang saling memaafkan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Jadi kini, umat muslim tidak perlu membingungkan lagi antara minal aidin atau minal aidzin. Penulisan dan pengucapan yang benar adalah minal aidin. (IMA)