Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Pembasuhan Kaki pada Kamis Putih: Sejarah dan Maknanya bagi Umat Katolik
16 April 2025 18:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pembasuhan kaki pada Kamis Putih merupakan salah satu ritual yang penuh makna dalam tradisi Gereja Katolik. Ibadah ini biasanya dilakukan pada peringatan Kamis Putih, yaitu hari terakhir dalam Pekan Suci sebelum Jumat Agung.
ADVERTISEMENT
Melalui tindakan ini, umat diajak untuk merenungkan nilai-nilai pengabdian dan keikhlasan dalam melayani sesama. Sebagaimana Kristus melakukannya menjelang pengorbanan-Nya di kayu salib.
Sejarah Pembasuhan Kaki pada Kamis Putih
Pembasuhan kaki (Latin: Mandatum) adalah ritual saat imam gereja membasuh kaki beberapa umat (biasanya 12 orang). Tindakan ini dilakukan dengan mengikuti teladan Yesus yang membasuh kaki para murid-Nya dalam "Perjamuan Terakhir".
Kejadian tersebut sesuai dengan yang tertera pada Injil Yohanes 13:1–17. Saat Yesus mengambil air dan handuk, lalu membasuh kaki para rasul, termasuk Yudas Iskariot yang akan mengkhianati-Nya. Setelah itu, Yesus berkata:
Berdasarkan buku Intisari Keempat Injil, Al. Purwa Hadiwardoyo, MSF, (2015), Yesus membasuh kaki para rasul-Nya sehari sebelum beliau disiksa dan disalibkan sampai wafat. Padahal pada zaman itu, pembasuhan kaki biasanya hanya dilakukan oleh seorang budak terhadap tuannya.
ADVERTISEMENT
Dalam Katolik, ekaristi adalah perayaan kasih pengorbanan Kristus. Pembasuhan kaki adalah tindakan nyata dari kasih itu, yaitu Yesus memberi diri dalam bentuk pelayanan. Maka, kedua tindakan ini tidak bisa dipisahkan. Ekaristi akan menjadi hidup jika diwujudkan dalam kasih kepada sesama.
Makna dari tradisi pembasuhan kaki pada Kamis Putih adalah:
1. Simbol Kerendahan Hati
Yesus adalah Guru dan Tuhan, tapi Ia melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh budak, ini adalah bentuk kerendahan hati yang luar biasa. Ia membalikkan konsep kekuasaan, bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.
2. Teladan Pelayanan
Tindakan ini adalah ajakan kepada para murid untuk saling melayani, dengan kasih dan tanpa pamrih. Pembasuhan kaki bukan hanya ritual simbolik, tapi perintah (mandatum) untuk tindakan nyata.
3. Pengudusan Hidup
Pembasuhan kaki juga bisa diartikan sebagai bentuk penyucian diri. Dalam percakapan dengan Petrus, Yesus mengatakan bahwa orang yang telah mandi hanya perlu membasuh kakinya. Ini menunjukkan pentingnya menjaga kekudusan secara terus-menerus dalam hidup sehari-hari.
ADVERTISEMENT
4. Persaudaraan dan Kesetaraan
Yesus tidak membeda-bedakan siapa yang Ia basuh kakinya. Hal ini mengajarkan bahwa dalam Kristus, semua orang sama. Tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain.
Pembasuhan kaki pada Kamis Putih adalah simbol bahwa iman bukan sekadar percaya, tapi juga bertindak dan melayani dengan kasih. Umat Katolik diajak untuk merendahkan diri, meninggalkan ego, dan memperlakukan semua orang dengan kasih dan hormat. (DNR)