Konten dari Pengguna

Pembasuhan Kaki pada Kamis Putih: Sejarah dan Maknanya bagi Umat Katolik

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
16 April 2025 18:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembasuhan kaki pada kamis putih - Sumber: pixabay.com/ginigeo_photography
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembasuhan kaki pada kamis putih - Sumber: pixabay.com/ginigeo_photography
ADVERTISEMENT
Pembasuhan kaki pada Kamis Putih merupakan salah satu ritual yang penuh makna dalam tradisi Gereja Katolik. Ibadah ini biasanya dilakukan pada peringatan Kamis Putih, yaitu hari terakhir dalam Pekan Suci sebelum Jumat Agung.
ADVERTISEMENT
Melalui tindakan ini, umat diajak untuk merenungkan nilai-nilai pengabdian dan keikhlasan dalam melayani sesama. Sebagaimana Kristus melakukannya menjelang pengorbanan-Nya di kayu salib.

Sejarah Pembasuhan Kaki pada Kamis Putih

Ilustrasi pembasuhan kaki pada kamis putih - Sumber: pixabay.com/kim_r_hunter
Pembasuhan kaki (Latin: Mandatum) adalah ritual saat imam gereja membasuh kaki beberapa umat (biasanya 12 orang). Tindakan ini dilakukan dengan mengikuti teladan Yesus yang membasuh kaki para murid-Nya dalam "Perjamuan Terakhir".
Kejadian tersebut sesuai dengan yang tertera pada Injil Yohanes 13:1–17. Saat Yesus mengambil air dan handuk, lalu membasuh kaki para rasul, termasuk Yudas Iskariot yang akan mengkhianati-Nya. Setelah itu, Yesus berkata:
Berdasarkan buku Intisari Keempat Injil, Al. Purwa Hadiwardoyo, MSF, (2015), Yesus membasuh kaki para rasul-Nya sehari sebelum beliau disiksa dan disalibkan sampai wafat. Padahal pada zaman itu, pembasuhan kaki biasanya hanya dilakukan oleh seorang budak terhadap tuannya.
ADVERTISEMENT
Dalam Katolik, ekaristi adalah perayaan kasih pengorbanan Kristus. Pembasuhan kaki adalah tindakan nyata dari kasih itu, yaitu Yesus memberi diri dalam bentuk pelayanan. Maka, kedua tindakan ini tidak bisa dipisahkan. Ekaristi akan menjadi hidup jika diwujudkan dalam kasih kepada sesama.
Makna dari tradisi pembasuhan kaki pada Kamis Putih adalah:

1. Simbol Kerendahan Hati

Yesus adalah Guru dan Tuhan, tapi Ia melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh budak, ini adalah bentuk kerendahan hati yang luar biasa. Ia membalikkan konsep kekuasaan, bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.

2. Teladan Pelayanan

Tindakan ini adalah ajakan kepada para murid untuk saling melayani, dengan kasih dan tanpa pamrih. Pembasuhan kaki bukan hanya ritual simbolik, tapi perintah (mandatum) untuk tindakan nyata.

3. Pengudusan Hidup

Pembasuhan kaki juga bisa diartikan sebagai bentuk penyucian diri. Dalam percakapan dengan Petrus, Yesus mengatakan bahwa orang yang telah mandi hanya perlu membasuh kakinya. Ini menunjukkan pentingnya menjaga kekudusan secara terus-menerus dalam hidup sehari-hari.
ADVERTISEMENT

4. Persaudaraan dan Kesetaraan

Yesus tidak membeda-bedakan siapa yang Ia basuh kakinya. Hal ini mengajarkan bahwa dalam Kristus, semua orang sama. Tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain.
Pembasuhan kaki pada Kamis Putih adalah simbol bahwa iman bukan sekadar percaya, tapi juga bertindak dan melayani dengan kasih. Umat Katolik diajak untuk merendahkan diri, meninggalkan ego, dan memperlakukan semua orang dengan kasih dan hormat. (DNR)