Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Anxiety dan Jenis-jenisnya dalam Psikologi
1 Juni 2023 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Anxiety adalah gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas berlebihan dan tidak wajar. Gangguan mental yang satu ini dapat memengaruhi kehidupan seseorang, sehingga harus mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Anxiety sendiri ada beberapa jenis, mulai dari anxiety yang sifatnya masih wajar dan dapat disembuhkan sampai anxiety yang sifatnya berbahaya.
Pengertian Anxiety
Mari mulai pembahasan pada artikel ini dengan melihat lebih dulu apa yang dimaksud dengan anxiety.
Dikutip dari buku Psikologi Olahraga karya Apta Mylsidayu, (2022) dijelaskan bahwa anxiety adalah gejala psikologis yang identik dengan perasaan negatif.
Anxiety bisa timbul kapan saja dan salah satu penyebab terjadinya anxiety adalah ketegangan yang berlebihan dan berlangsung lama.
Hingga saat ini belum ada yang tahu secara pasti penyebab dari gangguan Anxiety. Akan tetapi, secara umum ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan juga meningkatkan risiko terjadinya anxiety. Salah satu faktornya adalah genetik, lingkungan, hingga stres.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami anxiety, di antaranya adalah sebagai berikut.
Jenis-jenis Anxiety
Anxiety ada beberapa jenisnya dalam psikologi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Generalized Anxiety Disorder
Generalized Anxiety Disorder adalah gangguan kecemasan menyeluruh yang ditandai dengan perasaan cemas atau khawatir terhadap berbagai hal yang tidak spesifik atau yang sifatnya sangat umum.
Misalnya adalah kecemasan terhadap kesehatan, pekerjaan, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
2. Fobia
Fobia merupakan jenis gangguan anxiety yang membuat penderitanya memiliki rasa takut yang berlebihan dan cenderung tidak rasional terhadap sesuatu. Misalnya fobia ketinggian, fobia hewan, dan lain sebagainya.
3. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-traumatic stress disorder atau gangguan kecemasan pasca trauma yang kerap muncul pada seseorang yang mengalami kejadian traumatis.
4. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Obsessive compulsive disorder adalah gangguan cemas yang ditandai dengan adanya pikiran obsesif terus menerus dan perilaku berulang yang bertujuan meredakan pikiran obsesif tersebut. (WWN)