Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Gelar Gus beserta Asal Usulnya
5 Desember 2024 8:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gelar Gus adalah istilah yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya Presiden keempat Indonesia bernama Abdurrahman Wahid sering dipanggil dengan sebutan Gus Dur.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya pemakaian gelar memiliki efek sosial yang kuat. Sebab martabat seseorang bisa naik karena gelar. Oleh sebab itu, pemakaian gelar dimanfaatkan dan disesuaikan dengan kondisi politik serta perkembangan pengertian gelar dalam masyarakat.
Pengertian Gelar Gus
Kebanyakan dari kiai pasti akan menurun ilmunya ke anaknya, dan anaknya nanti yang akan menggantikan singgasana silsilah ulama itu. Jika mereka dapat melanjutkan mending ayah seterusnya, nantinya mereka pasti akan mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Hal ini membuat semua keturunan dari kiai dan kerabat selalu mendapat kedudukan tertinggi sehingga mereka sering dijadikan sebagai suri tauladan bagi masyarakat.
Anak kiai yang berjenis kelamin laki-laki terkadang dipanggil dengan menggunakan gelar atau panggilan gus. Dikutip dari buku Sorban Bapak oleh M. Samsul Hidayat (2019:40), gelar Gus adalah gelar yang masih pakai nama Jawa seseorang anak kiai yang pintar dan cerdas dalam ilmu apapun seperti ayahnya.
ADVERTISEMENT
Gelar Gus ini tidak boleh dipakai oleh sembarang orang. Hanya anak kiai yang diperbolehkan untuk menggunakan gelar ini karena notabenenya mereka mampu menyerap luas ilmu agamanya.
Asal Usul Gelar Gus
Di berbagai daerah Jawa, panggilan Gus memiliki akar sejarah yang panjang dan penuh makna. Istilah Gus sendiri berasal dari kata bagus yang memiliki arti anak laki-laki dengan kedudukan tinggi.
Seiring dengan berjalannya waktu, julukan ini meluas ke kalangan pesantren dan menjadi gelar yang disematkan kepada putra para kiai terutama di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
Bahkan, panggilan Gus juga digunakan sebagai salah satu tradisi keraton dalam menyapa putranya. Panggilan ini biasa ditujukan pada putra raja yang masih berusia kecil dengan sebutan raden bagus atau den bagus.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan mengenai Gus adalah julukan yang diberikan kepada seseorang dalam sebuah keturunan. Panggilan ini tidak hanya ditujukan kepada putra kiai tapi juga kepada mereka yang memiliki pengetahuan agama mendalam. (NTA)