Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli dalam Sejarah Kesusastraan Nusantara
24 Oktober 2024 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Hikayat 1001, Anis (2007: 398), hikayat merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang banyak berkembang di Nusantara, terutama di wilayah Melayu. Kata hikayat berasal dari bahasa Arab "ḥikāya" yang berarti cerita atau kisah.
Ketahui Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli
Secara umum, hikayat menurut para ahli berisi kisah yang berkaitan dengan kehidupan istana, kepahlawanan, legenda, serta cerita rakyat yang disampaikan secara turun-temurun. Karya sastra ini telah memainkan peran penting dalam perkembangan budaya Melayu.
Karya ini juga tetap menjadi bagian penting dalam sejarah kesusastraan Nusantara. Berikut adalah pengertian hikayat menurut beberapa ahli.
1. Halimah Husein
Menurut Halimah Husein, hikayat adalah bentuk karya sastra yang lebih bersifat prosa naratif. Alur ceritanya yang panjang dan melibatkan tokoh-tokoh yang bersifat heroik.
ADVERTISEMENT
Hikayat umumnya ditulis untuk menceritakan kisah kepahlawanan atau legenda, yang sering kali disisipi unsur magis atau supernatural. Hal ini bertujuan untuk menginspirasi pembaca melalui teladan dari para tokoh yang digambarkan memiliki kekuatan luar biasa.
2. Teeuw (1984)
Teeuw mendefinisikan hikayat sebagai salah satu jenis karya sastra lama yang termasuk dalam sastra istana. Menurutnya, hikayat sering kali digunakan untuk mendokumentasikan sejarah atau mitos-mitos yang berkembang di masyarakat kerajaan.
Terutama untuk memperkuat legitimasi raja atau kerajaan tersebut. Dalam hikayat, biasanya terdapat penggambaran kehidupan yang agung dan penuh kemuliaan, sehingga cerita-cerita ini digunakan sebagai sarana propaganda kerajaan.
3. A. Teeuw dan S. O. Robson
Menurut A. Teeuw dan S. O. Robson, hikayat adalah kisah panjang yang menceritakan kejadian-kejadian luar biasa, sering kali mengandung unsur magis dan di luar batas nalar. Tokoh tersebut berpendapat bahwa hikayat memiliki peran penting.
ADVERTISEMENT
Dalam kebudayaan Melayu sebagai sarana penyebaran nilai-nilai moral, ajaran agama, serta pembentukan identitas sosial. Hikayat ini umumnya diadaptasi dan disampaikan melalui lisan sebelum kemudian ditulis dalam bentuk naskah.
4. Sutan Takdir Alisjahbana
Menurut Sutan Takdir Alisjahbana, hikayat adalah karya sastra yang didasarkan pada cerita-cerita lama yang sarat dengan mitos, dongeng, dan kepercayaan-kepercayaan kuno. Hal-hal ini masih dianut oleh masyarakat.
Beliau juga menambahkan bahwa hikayat sering kali mengandung unsur pendidikan moral. Baik dalam bentuk nasihat langsung maupun melalui simbolisme yang disampaikan dalam ceritanya.
5. Noriah Taslim (2000)
Menurut Noriah Taslim, hikayat merupakan salah satu bentuk sastra Melayu klasik yang memuat kisah-kisah pahlawan, raja, atau dewa-dewi yang memiliki karakteristik luar biasa. Cerita-cerita ini sering kali dihiasi dengan elemen-elemen fantasi.
ADVERTISEMENT
Misalnya sihir dan kekuatan adikodrati, yang menambah daya tarik bagi pembaca atau pendengar hikayat. Selain itu, hikayat juga dianggap sebagai bagian dari identitas budaya yang kaya akan nilai-nilai tradisi.
Pengertian hikayat menurut para ahli adalah bentuk sastra lama yang penuh dengan kisah heroik, legenda, dan unsur magis. Hikayat tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan pesan moral, agama, serta kerajaan atau individu. (Msr)