Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Konsekuensi dan Perbedaannya dengan Hukuman
26 Juli 2023 19:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, konsekuensi bisa bersifat positif atau negatif. Namun, dalam praktiknya, konsekuensi lebih sering digunakan untuk menggambarkan situasi terburuk yang mungkin akan diakibatkan oleh sebuah tindakan.
Pengertian Konsekuensi
Kata konsekuensi diserap dari sebuah kata dalam Bahasa Inggris, yaitu consequence. Dalam Cambridge Dictionary, consequence berarti hasil dari suatu tindakan atau situasi, terutama hasil yang buruk.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsekuensi adalah akibat dari suatu perbuatan, pendirian, dan sebagainya. Di sini tidak disebutkan secara spesifik apakah konsekuensi itu bersifat baik ataukah sebaliknya.
Meski begitu, kata konsekuensi memang lebih sering dipakai untuk menggambarkan akibat buruk dari sebuah keputusan.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Konsekuensi dengan Hukuman
Meskipun konsekuensi dan hukuman sama-sama merupakan akibat dari suatu tindakan atau perilaku, tetapi di dalam kedua kata tersebut terdapat konsep yang berbeda.
Berikut adalah perbedaan antara konsekuensi dan hukuman.
1. Konsekuensi merupakan hasil
Konsekuensi adalah hasil atau akibat dari suatu tindakan atau keputusan, yang bisa bersifat positif maupun negatif, sementara hukuman adalah suatu bentuk konsekuensi negatif yang diberikan sebagai respons atas tindakan yang melanggar aturan, norma , atau hukum.
2. Konsekuensi dapat bersifat alami
Ini artinya timbul secara langsung sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Misalnya, jika seseorang ceroboh dalam menggunakan air, maka konsekuensinya ia harus membayar tagihan lebih banyak daripada mereka yang bijak dalam menggunakannnya.
Sementara itu, hukuman diberikan oleh otoritas atau lembaga yang berwenang dalam menegakkan aturan dan ketertiban. Misalnya, ketika pengendara mobil melanggar lalu lintas, maka ia akan mendapatkan sanksi atau hukuman dari pihak yang berwenang.
ADVERTISEMENT
3. Konsekuensi juga bisa bersifat sosial
Artinya, konsekuensi timbul sebagai respons dari tindakan seseorang oleh orang lain atau masyarakat. Misalnya, ketika seseorang memposting sesuatu di media sosial, maka mungkin Ia akan mendapatkan komentar dari warganet.
Respon atau komentar orang lain ini tentu tergantung dari apa yang diunggah. Jika itu baik, maka konsekuensinya adalah pujian, tetapi jika yang diunggah adalah sesuatu yang buruk, maka konsekuensinya bisa berupa hujatan.
Berbeda dengan konsekuensi, hukuman bertujuan untuk memberikan sanksi dan sebagai upaya untuk mencegah pelanggaran yang lebih lanjut, serta sebagai pengajaran agar orang tersebut tidak mengulangi perilaku yang melanggar hukum.
Dalam beberapa kasus, konsekuensi dan hukuman bisa saling berhubungan. Jika seseorang melakukan tindakan melanggar hukum , mereka mungkin akan menghadapi hukuman sebagai konsekuensi dari tindakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua konsekuensi adalah hukuman, karena konsekuensi bisa bersifat positif maupun negatif, sementara hukuman sudah pasti bersifat negatif. (ARN)