Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Reaksi Disproporsionasi beserta Syarat dan Contohnya
15 Februari 2025 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi reaksi disproporsionasi. Sumber: pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm49gqemgj3hnby886eev5av.jpg)
ADVERTISEMENT
Reaksi disproporsionasi adalah istilah yang berkaitan erat dengan bidang sains . Oleh sebab itulah, orang-orang yang mempelajari bidang keilmuan ini tentu cukup familier dengan istilah tersebut.
ADVERTISEMENT
Khususnya bagi yang sering melakukan eksperimen antarzat untuk menciptakan reaksi-reaksi tertentu. Lantas, sebenarnya bagaimana jenis reaksi ini bekerja?
Pengertian Reaksi Disproporsionasi, Syarat, dan Contohnya
Mengutip dari buku Siap Menghadapi Ujian Nasional 2009, Das Salirawati, Fitria Meilina Kartika Sari, dan Jamil Suprihatingrum (hal 32), pengertian reaksi disproposionasi adalah reaksi yang dalam satu unsur terjadi reaksi oksidasi dan reduksi sekaligus. Oleh karena itu, reaksi ini dapat menghasilkan produk berupa dua zat yang berbeda.
Reaksi ini juga bisa disebut sebagai reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya sama dengan hasil oksidasi dan hasil reduksi yang berbeda. Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa reaksi ini merupakan reaksi yang terjadi saat suatu zat mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi secara serentak.
ADVERTISEMENT
Adapun syarat yang harus dipenuhi pada reaksi ini adalah unsur yang tidak terlalu stabil dan mempunyai minimal tiga bilangan oksidasi.
Dengan begitu, zat tersebut bisa lebih mudah untuk direduksi dan juga dioksidasi. Reaksi ini juga bisa terjadi pada dua zat dengan tingkat oksidasi yang berbeda. Meski sebenarnya reaksi tersebut jarang kali terjadi.
Salah satu contoh reaksi ini yang paling sering ditemukan adalah disosiasi hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Jadi, kunci reaksi ini terletak pada keadaan oksidasi oksigen.
Dalam reaktan hidrogen peroksida (H2O2), oksigen (O) mempunyai bilangan oksidasi -1. Akan tetapi, setelahnya H2O2 direduksi, sehingga menghasilkan air (H2O). Hal ini ditandai dengan adanya turunan bilangan oksidasi oksigen menjadi -2.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dalam waktu yang sama, H2O2 juga mengalami oksidasi, sehingga menghasilkan oksigen (O2). H2O2 yang teroksidasi ini ditandai dengan naiknya bilangan oksidasi O menjadi 0 dalam oksigen (O2).
Jadi, itu dia penjelasan singkat mengenai pengertian reaksi disproporsionasi lengjap dengan syarat dan contohnya dalam ilmu sains yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya. (Anne)