Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Sistem Konsinyasi dan Contohnya dalam Dunia Bisnis
5 November 2023 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengertian sistem konsinyasi wajib diketahui bagi pebisnis. Dalam dnia bisnis, pebisnis akan melakukan banyak cara agar bisa mengembangkan laba yang didapat.
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang ditempuh oleh pebisnis agar produk mereka berkembang pesat dengan omset aset yang meningkat setiap bulannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah metode konsinyasi.
Pengertian Sistem Konsinyasi
Pengertian sistem konsinyasi adalah sistem dalam bisnis terkait sistematika transaksi penjualan dengan adanya perjanjian antara kedua belah pihak. Perjanjian tersebut berisikan hal-hal yang harus disepakati dalam penjual produk.
Pihak pertama akan memberikan barang yang dijual kepada pihak kedua, dan pihak kedua akan mendistribusikan produk tersebut kepada konsumen dengan harga yang sudah diatur dalam perjanjian yang telah disepakati tersebut.
Dikutip dari buku "Makna Konsinyasi Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum" yang ditulis oleh Dr. Aartje Tehupeiory, SH., MH (2017), dapat disimpulkan secara umum arti konsinyasi adalah penitipan. Konsinyasi dalam pengertian sehari-hari dikenal dengan sebutan penjualan dengan cara penitipan.
ADVERTISEMENT
Perjanjian konsinyasi akan menjabarkan hal-hal yang menjadi standar dalam penjualan barang tersebut, biasanya pihak kedua akan mendapatkan komisi dari pihak pertama berdasarkan jumlah penjualan produk yang telah dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
Saat ini sistem konsinyasi dalam berbisnis lebih banyak disukai oleh para pemula bisnis mengingat mereka belum memiliki banyak pengalaman untuk menarik konsumen dan atau menghadapi konsumen.
Kelebihan melakukan penjualan secara konsinyasi dapat dilihat dari dua sisi, baik dari pihak pertama sebagai produsen dan pihak kedua sebagai distrbutor.
Dengan konsinyasi maka pihak pertama akan mendapatkan keuntung seperti, dapat menghemat biaya pelayanan dan SDM yang diperlukan, hanya fokus pada penyediaan produk, dan perluasan pasar.
Sedangkan pada pihak kedua akan mendapatkan keuntung seperti, meminimalisir resiko rugi karena barang tidak terjual, stok produk dapat terjaga, mendapatkan keuntungan tanpa modal.
ADVERTISEMENT
Contoh Sistem Konsinyasi
Biasanya produk yang dijual dengan sistem konsinyasi adalah baju dan pakaian, mainan, sepatu, alat elektronik karena pada dasarnya produk ini lebih awet dan tidak ada masa kadaluwarsanya.
Cukup banyak barang-barang konsinyasi yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya barang barang seperti pakaian, sepatu, barang elektronik itu adalah barang yang di distribusikan kepada konsumen dengan konsinyasi.
Berikut contoh sistem konsinyasi yang sering ditemui.
- Penjual mie instan yang menitipkan produknya ke kantin sekolah untuk dijual.
- Produsen tas yang menitipkan barangnya di pasar Senen pada toko toko tas.
- Produsen kosmetik yang menitipkannya di gerai dalam mall.
- Penjual keripik yang menjual keripiknya di mini market atau toko kelontong.
ADVERTISEMENT
Menjual berbagai produk dengan konsinyasi akan membuat arus kas ekstra dan dapat mengenalkan produk lebih ceppat ke lebih banyak konsumen.
Itulah pengertian sistem konsinyasi dalam dunia bisnis lengkap dengan penjelasannya yang perlu untuk diketahui. (NDA)