Konten dari Pengguna

Pengertian Transkrip Wawancara dan Cara Penulisannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
30 Desember 2023 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar dari Transkrip wawancara adalah. Sumber: pexels.com/Alex Green
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dari Transkrip wawancara adalah. Sumber: pexels.com/Alex Green
ADVERTISEMENT
Transkrip wawancara adalah bagian dari dokumentasi hasil kegiatan wawancara dengan cara menuliskan percakapan yang telah dilakukan. Penulisannya dapat dilakukan secara langsung (real-time) atau dari mendengarkan audio atau video yang sudah direkam sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku How To Do Media And Cultural Studies, Triyanto triwikromo (2003:134), transkrip wawancara merupakan suatu yang sangat membantu ketika sedang melakukan analisis secara mendetail.

Pengertian Transkrip Wawancara

Gambar Transkrip wawancara adalah. Sumber: pexels.com/Andrea Piacquadio
Pengertian dari transkrip wawancara adalah catatan tertulis dari wawancara lisan sebagai hasil pembicaraan antara pewawancara dengan korespondennya. Dengan membuat transkrip wawancara, maka memungkinkan peneliti untuk mengambil narasi teks.
Dengan begitu, peneliti dapat melakukan analisis dengan lebih efektif berdasarkan data yang diperoleh. Peneliti dapat menulis transkrip wawancara dengan fase atau level yang spesifik. Proses penulisan dari transkrip wawancara ini bisa saja tidak mudah.
Ketika transkrip dilakukan secara langsung, maka pewawancara perlu menulis dengan cepat menyesuaikan ucapan dari sang koresponden atau narasumbernya. Hal ini dapat memecah konsentrasi pewawancara.
ADVERTISEMENT
Namun, jika ditulis dengan mendengar rekaman maka hal itu juga sangat menyita waktu. Meski begitu, cara ini lebih mudah dilakukan karena tak menuntut penulisan yang cepat sehingga hasilnya akan lebih rapi.

Cara Penulisan Trankrip Wawancara

Ilustrasi Transkrip wawancara adalah. Sumber: pexels.com/Julia M Cameron
Transkrip wawancara dibagi menjadi dua jenis, yaitu transkrip wawancara verbatim dan transkrip wawancara substantif. Keduanya memiliki cara penulisan yang berbeda, berikut ulasannya.

1. Cara Penulisan Transkrip Wawancara Verbatim

Transkrip wawancara verbatim adalah transkrip yang ditulis dengan menyalin kata demi kata yang diucapkan oleh narasumber. Hal ini termasuk kata-kata yang diulang-ulang, kalimat tak selesai, gagap, berdehem, tertawa, batuk bahkan suara ketukan pintu.
Untuk itu, penulisan dari transkrip wawancara verbatim sebaiknya ditulis dengan mendengarkan rekaman. Kalaupun ingin menulisnya secara langsung, sebaiknya tetap melakukan rekaman agar jika ada yang tak tertulis tetap dapat didengarkan lagi.
ADVERTISEMENT

2. Cara Penulisan Transkri Wawancara Substantif

Transkrip wawancara jenis ini buat dengan tak menulis semua ucapan narasumber, melainkan menulis dialog yang dianggap penting saja. Kata-kata gagap dan yang diulang-ulang diabaikan. Suara non verbal seperti batuk dan tertawa pun juga tak ditulis.
Transkrip jenis ini lebih mudah dipahami dari pada transkrip wawancara verbatim. Sebab, biasanya transkrip substantif dilakukan dalam bidang jurnalistik untuk dikembangkan dalam bentuk sebuah artikel.
Pada intinya, transkrip wawancara adalah salinan wawancara yang penting sebagai data yang diperlukan dalam pencarian informasi maupun bahan penelitian. Proses penulisan transkrip wawancara ini membutuhkan ketelatenan untuk mendengarkan ucapan narasumber. (SLM)