Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Umpan Balik Konstruktif di Dunia Kerja
19 September 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Umpan balik konstruktif adalah umpan balik yang bersifat membangun. Bentuknya bisa berupa saran atau masukan. Di dunia kerja , umpan balik ini diberikan dari manajer kepada karyawan agar kinerja dan performa karyawan tersebut dapat semakin membaik.
ADVERTISEMENT
Umpan balik yang konstruktif dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan umpan balik konstruktif, karyawan jadi mengetahui kekurangan mereka tetapi juga mengetahui bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan performanya dalam bekerja.
Umpan Balik Konstruktif adalah Umpan Balik yang Bersifat Membangun
Menurut buku Manajemen Sumber Daya Manusia di Era Metaverse oleh Dr. Iwan Harsono., S.E., M.Ec., dkk. (2024: 212), pengertian umpan balik konstruktif adalah jenis umpan balik yang diberikan dengan tujuan membantu individu memahami kinerja mereka dan memberikan saran konkret untuk perbaikan dan pengembangan.
Umpan balik konstruktif memberikan informasi kepada karyawan tentang kekuatan dan kelemahan mereka serta area atau aspek pekerjaan yang membutuhkan perbaikan.
Umpan balik diberikan dengan cara yang positif dan mendukung sehingga penerima merasa termotivasi dan terbantu dalam melakukan perbaikan yang diperlukan.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri umpan balik konstruktif adalah sebagai berikut:
1. Spesifik dan Jelas
Umpan balik konstruktif bersifat spesifik dan jelas artinya manajer memberikan umpan balik dengan berfokus pada aspek yang harus diperbaiki. Umpan balik sebaiknya tidak dikaitkan dengan hal-hal lain yang di luar fokus.
2. Fokus pada Tindakan bukan Orang
Umpan balik konstruktif berfokus pada tindakan dan kinerja karyawan, bukan orang sebagai pribadi. Jika berfokus pada pribadi maka dikhawatirkan tidak akan fokus dan penilaian tidak akan terjadi secara profesional.
3. Berorientasi pada Solusi
Umpan balik konstruktif berorientasi pada solusi. Artinya umpan balik tidak hanya membicarakan kekurangan kinerja tetapi juga memberikan solusi. Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan bagaimana memperbaikinya.
4. Berdasarkan Fakta dan Observasi
Umpan balik konstruktif diberikan berdasarkan fakta, data, dan hasil observasi yang jelas. Hal-hal ini dapat memperkuat argumen manajer saat menyampaikan umpan balik.
ADVERTISEMENT
Hasil observasi misalnya hasil pengamatan manajer atas kinerja karyawan. Data contohnya KPI atau capaian karyawan selama bekerja.
5. Disampaikan dengan Empati dan Respek
Umpan balik konstruktif disampaikan dengan empati dan respek kepada karyawan agar profesionalitas tetap terjaga. Penyampaian umpan balik dengan empati dan respek juga dapat memberikan kesan sopan.
Umpan balik konstruktif adalah suatu bentuk pengembangan sumber daya manusia di tempat kerja. Dengan adanya umpan balik konstruktif, karyawan menjadi termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Selain itu, umpan balik konstruktif juga dapat membangun budaya komunikasi yang positif di sebuah perusahaan.(IND)